Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kesuksesan yang diraih Atletico Madrid selama tiga musim terakhir begitu identik dengan sosok Diego Simeone. Sejak ditunjuk menukangi Atletico pada 23 Desember 2011, pelatih berjulukan El Cholo itu sudah menghadirkan lima gelar bergengsi, salah satunya trofi La Liga 2013/14.
Belakangan sampai muncul istilah “Cholodependencia” yang mengacu pada ketergantungan Atletico terhadap Simeone. Situasi ini serupa dengan “Ronaldodependecia” di Real Madrid dan “Messidependencia” di Barcelona.
Simeone memang pernah menampik istilah “Cholodependencia” beberapa waktu lalu. Dia menegaskan bahwa Atletico tidak bergantung pada satu figur karena lebih mengutamakan kebersamaan tim dan kerja keras di setiap pertandingan.
Namun, faktanya Atletico sempat mengalami penurunan di awal musim lantaran Simeone harus menjalani sanksi larangan mendampingi tim selama delapan laga. Sebaliknya, Los Rojiblancos alias Si Merah-Putih mulai membaik setelah sang pelatih kembali memberikan instruksi dari pinggir lapangan.
Tak mengherankan bila para fan Atletico begitu mencintai Simeone. Mereka menginginkan El Cholo tetap bertahan di Vicente Calderon selama mungkin, lebih dari durasi kontraknya yang tersisa dua setengah tahun lagi hingga 30 Juni 2017.
Keinginan para fan ternyata mendapatkan respons positif dari Simeone. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio kenamaan Argentina, Radio America AM 1190, pria berusia 44 tahun itu mengisyaratkan bakal terus melatih Atletico.
“Saya melihat Atletico semakin berkembang ke arah yang lebih baik. Selama keadaan seperti ini terus berlangsung, saya tidak akan meninggalkan klub ini,” kata Simeone.
“Kami telah berhasil mendobrak dominasi Real Madrid dan Barcelona. Musim ini, tantangan kami lebih berat lagi. Tapi, bila sanggup menjaga intensitas penampilan, saya percaya kami bisa meraih kesuksesan lagi,” ujar dia.