Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
ketir. Proyeksi anggaran keuangan Tim Macan Kemayoran belum juga lolos verifikasi PT Liga Indonesia. Tim Jingga masih dinilai terlalu boros, pengeluaran mereka dinilai belum seimbang dengan potensi pendapatan mereka.
Presiden Persija, Ferry Paulus, beserta wakilnya, Asher Siregar, baru menyerahkan revisi anggaran kepada PT Li Jumat (16/1) sore. Ferry dan Asher langsung menemui Ketua Tim Verifikasi PT Liga, Tigor Shalomboboy, untuk menyerahkan berkas-berkas revisi yang diminta administrator kompetisi.
“Di lihat sekilas berkas yang mereka berikan ada sejumlah revisi yang telah mereka lakukan. Kami masih mau tinjau secara menyeluruh,” kata Tigor kepada wartawan, Jumat 16 Januari 2015.
Berkaitan dengan utang, manajemen Persija mencoba menyakinkan tim verifikasi mereka akan menuntaskannya paling lambat 31 Januari sesuai ambang waktu terakhir yang diberikan PT LI. Menurut klaim manajemen Persija, mereka masih memiliki sangkutan utang gaji musim lalu sebesar Rp1,8 miliar. Tunggakan ini rencananya akan dibayarkan menggunakan uang hak komersial mereka yang masih tersisa Rp1 miliar.
"Walau mungkin agak telat, tapi saya berani jamin seluruh utang akan lunas paling lambat akhir bulan ini," lata Asher.
PT LI pada Senin (19/1) bakal menggelar rapat pleno. Mereka akan memutuskan nasib enam klub bermasalah finansial: PSM, Persebaya, Pelita Bandung Raya, Gresik United, Arema Cronus, dan juga Persija.
Ada tiga konsekuensi yang bisa diterima keenam klub jika mereka tidak dinilai tidak bisa menyelesaikan rapor merah keuangannya. Pertama, klub tidak diperbolehkan menggunakan pemain asing. Lalu hak komersial mereka langsung dipotong untuk membereskan utang. Yang terakhir, anggaran klub akan dipangkas. Khusus yang terakhir terasa riskan klub harus merevisi kontrak-kontrak pemainnya. Pemain belum tentu mau kontrak yang sudah disepakati sebelumnya digerjaji belakangan.