Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Arema Cronus terbilang berhasil mempertahankan gelar Trofeo Persija karena pada Minggu (11/1) berhasil jadi juara bersama dengan Persija Jakarta dan Sriwijaya FC di turnamen pramusim itu.
Namun, ada ketidakpuasan di wajah tim pelatih dan manajemen tim berjuluk Singo Edan itu. Bukan karena panitia memutuskan juara bersama tetapi lantaran performa tim masih belum maksimal. Bila dibandingkan saat juara Trofeo Persija tahun 2014, performa Singo Edan sekarang menurun.
Pelatih Arema, Suharno, mengakui hal tersebut. Tapi, Suharno punya jawaban terkait belum panasnya permainan tim.
"Masih banyak hal yang perlu dievaluasi. Persiapan kami memang sudah lama sejak 1 Desember. Tapi, pemain baru lengkap awal tahun 2015. Jadi, butuh waktu lagi untuk membuat performa tim lebih baik," ujar pelatih asal Klaten, Jateng itu.
Dari situ bisa dikatakan hasil program pemusatan latihan di Kota Batu pada 3-7 Januari belum maksimal. Sekalipun tim pelatih sudah mengakui kekompakan tim mulai terbentuk. Nyatanya, di dalam lapangan dan berhadapan dengan tim calon juara seperti Persija dan Sriwijaya FC, Cristian Gonzales dkk. masih keteteran.
"Trofeo merupakan turnamen pertama yang paling berat. Kami harus melawan tim calon juara seperti Sriwijaya FC dan Persija yang banyak mendatangkan pemain bintang. Jadi, sekali lagi Arema masih butuh waktu karena sebelumnya baru uji coba melawan klub lokal saja,” imbuh mantan pelatih Persiwa itu.
Dari evaluasi dari dua pertandingan di Trofeo Persija, pola permainan Arema belum terlihat jelas. Hanya dua winger Hasim Kipuw dan Ahmad Al Farizie, yang bisa memberikan suplai bola berbahaya kepada striker. Sedangkan bola dari lini tengah masih sering macet. Tidak ada kreator tim sekelas Gustavo Lopez yang musim lalu sering memberikan umpan-umpan berbahaya ke lini depan.
Kondisi itu membuat Arema kesulitan mencetak gol lewat proses set play di Trofeo Persija. Hal yang sama sebenarnya terjadi pada Persija dan Sriwijaya yang tidak bisa mencetak gol. Akan tetapi, persiapan yang dilakukan Persija baru satu minggu sedangkan Sriwijaya FC dua minggu lebih sedikit dibandingkan Arema.
"Di sisa waktu sebelum kompetisi diputar, tim pelatih bekerja lebih keras untuk memperbaiki performa tim," janji Suharno.