Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persis Solo dipastikan bisa kembali menggunakan Stadion Manahan saat melakoni kompetisi Divisi Utama (DU). Apalagi, kompetisi diundur sampai pertengahan Maret.
Saat kompetisi digulirkan, perbaikan fasilitas stadion dipastikan sudah selesai.
Fasilitas Stadion Manahan mengalami kerusakan saat terjadi insiden kerusuhan di laga Persis melawan Martapura FC di babak 8 besar, 22 Oktober tahun lalu. Kerusuhan mengakibatkan seorang suporter tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.
Bagian stadion yang rusak di antaranya, dua kaca bening, dan lampu hias di bagian VIP. Kemudian lampu neon di tribun B6, pintu masuk penonton, lampu taman, pintu ruang gulat di B8, dan gawang untuk latihan, sistem tata suara, serta 25 kursi VIP. Panitia Pelaksana (Panpel) mencatat kerugian mencapai 125 juta rupiah.
Saat ini perbaikan stadion dikebut agar bisa selesai sebelum kompetisi digulirkan. Terlebih Stadion Manahan tidak hanya menjadi markas Persis setiap menjamu lawan-lawannya. Klub-klub yang menjalani laga usiran kerap menggunakan stadion ini.
"Kami optimistis sebelum kompetisi bergulir, semua sudah rampun Kkarena tinggal beberapa persen saja renovasinya. Panpel menanggung dana perbaikan,” kata Paulus Haryoto, ketua panpel.
"Kami tetap memenuhi kewajiban. Dana Rp125 juta sudah kami keluarkan untuk perbaikan dan mengganti fasilitas rusak. Tinggal sedikit lagi selesai," imbuhnya.