Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
19 di Cotif L’Alcudia pada Rabu (23/7) terasa memukul personel Tim Garuda Jaya.
Ofisial dan pemain timnas U-19 kecewa. “Sejak jauh-jauh hari kami telah menyiapkan program guna menghadapi turnamen tersebut. Pengurusan visa ke Spanyol sudah beres,” ucap Djarot Supriyadi, pelatih kiper timnas U-19.
Turnamen Cotif akan berlangsung di Valencia, Spanyol, pada 10 hingga 20 Agustus. PSSI memutuskan menarik timnas U-19 ke turnamen itu. Federasi memilih menggantinya dengan Hassanal Bolkiah Trophy (HBT) yang diselenggarakan di Brunei Darussalam pada 9-23 Agustus.
“Melalui KBRI di Brunei, mereka secara resmi meminta PSSI agar mengirimkan tim untuk ikut di HBT. Badan Tim Nasional menilai HBT lebih bermanfaat dari sisi teknis terhadap tim. Terlebih lagi, Indonesia merupakan runner-up pada edisi sebelum 2012. Timnas U-19 akan menghadapi negara, tidak seperti di Cotif yang hanya melawan klub,” tutur Joko Driyono, Sekjen PSSI, usai rapat Komite Eksekutif PSSI di Hotel Sultan, Rabu (23/7) malam.
Pernyataan Joko terasa janggal karena di sisi lain PSSI mengirimkan timnas U-21 ke Spanyol untuk tampil di turnamen Cotif.
Timnas U-21 dibentuk secara dadakan. Ruddy W. Keltjes ditunjuk sebagai pelatih. Pemainnya akan banyak diisi oleh juara LSI U-21, Sriwijaya FC. Akan ada 10 hingga 12 pemain Sriwijaya, ditambah empat pemain timnas U-19.
Keikutsertaan timnas U-21 diproyeksikan untuk Kualifikasi Olimpiade pada 2015. Padahal, BTN telah menunjuk Aji sebagai nakhoda timnas U-23 dengan target tampil di SEA Games 2015. Aji tentu akan melibatkan pemain-pemain berusia 21 tahun untuk diproyeksikan matang pada tahun depan.