Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Messi dan Kisah Delapan Pemain Tinggalkan Barca

By Rizki Indra Sofa - Kamis, 20 November 2014 | 20:03 WIB
Diego Maradona (Barcelona) (Getty Images)

Messi adalah pemain terbaik yang dimiliki Barcelona.  Kontrak La Pulga juga masih sangat panjang, hingga Juni 2018. Namun, sejarah di Camp Nou juga mengingatkan jika pemain sudah tidak merasa nyaman, akhir kisah bisa tak indah.

Dua legenda Blaugrana semisal Ladislao Kubala (1951-1961) atau Josep Samitier (1919-1932) akhirnya malah meninggalkan Barcelona dan hijrah ke tim rival. Samitier bahkan mengakhiri karier di Real Madrid, sedangkan Kubala merapat ke Espanyol.

Samitier dan Kubala hanya contoh kecil. Pada masa yang lebih kekinian, sejumlah pemain lain, kendati belum layak masuk kategori legenda, juga akhirnya keluar Camp Nou dengan situasi tak menyenangkan. 

Diego Maradona (di Barcelona 1982-84), Bernd Schuster (1980-88), Michael Laudrup (1989-94), Romario (1993-95), Ronaldo Luis (1996/97), Rivaldo (1997-2002), Ronaldinho (2003-08), dan terakhir Samuel Eto’o (2004-08), semuanya meninggalkan Camp Nou tidak dengan perpisahan terbaik.

Maradona tersangkut masalah cedera, finansial, dan perkelahian di final Copa del Rey 1984 vs Athletic Bilbao. Schuster bahkan membawa kasusnya dengan Barca ke pengadilan sebelum pindah ke Madrid. Laudrup bermasalah dengan Johan Cruyff di pengujung karier di Camp Nou.

Romario juga bermasalah dengan Cruyff. Ia terlalu sering liburan balik ke negaranya, Brasil. Ronaldo Luis cuma semusim di Barca lantaran isu dengan direksi dan agennya sendiri. Rivaldo bentrok dengan pelatih Louis van Gaal, presiden Josep Luis Nunes dan Joan Gaspart. 

Ronaldinho mulai diklaim kegen-dutan. Ia bermasalah dengan presiden Joan Laporta. Ronaldinho pun pergi ketika Pep Guardiola mulai melatih klub. Samuel Eto’o lantas menyusul setahun berselang. Ia tidak menjadi pilihan utama Guardiola. 

Delapan pemain tadi mempunyai karier bagus di Camp Nou, tapi pergi dengan situasi negatif. Schuster, Laudrup, dan Ronaldo Luis akhirnya juga pernah berbaju Madrid. Situasi ini memang tak terbayangkan bakal terjadi terhadap Messi, tetapi seperti yang ia sendiri akui, tak ada yang tak mungkin di sepak bola.