Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Indonesia membutuhkan keajaiban untuk lolos ke semifinal Piala AFF 2014.
Duel melawan Laos, Jumat (28/11) di Stadion Hang Day, Hanoi. Di atas kertas, Indonesia harus bisa menang telak atas pasukan David Booth itu. Dalam sejarah pertemuan kedua tim, Indonesia belum pernah kalah. Dari delapan pertemuan sejak tahun 1969, Indonesia menang tujuh kali dan hanya sekali seri.
“Malu kalau sampai seri apalagi kalah. Indonesia harus waspada sebab Laos akan bermain tanpa beban,” kata mantan pemain timnas, Bambang Nurdiansyah.
Laos memang patut diwaspadai. Mereka adalah tim yang juga bereksperimen dengan pemain muda. Satu-satunya penggawa yang gaek alias tua adalah striker Khampheng Sayavutthi. Itu pun baru berusia 28 tahun. Melihat rekor pertemuan Indonesia versus Laos, Indonesia selalu menang lebih dari tiga gol. Pertama di Piala Raja 1969, Indonesia mennag 3-0. Berikutnya di Jakarta Trophy, mennag 5-1. Pada Piala AFF 1996 menang 5-1, SEA Games 1997 unggul 5-2.
Pada penyisihan Piala AFF 2004 Indonesia menang telak, 6-0 dan pada 2007, Ilham Jayakesuma dkk. menang 3-1. Di laga uji coba pada 4 Desember 2010, Indonesia juga menang 6-0. Sayang di pertemuan terakhir pada laga persabahatan 25 November 2012, Indonesia tertahan imbang 2-2.