Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
LSI 2014 sudah selesai, tetapi Persela masih meninggalkan masalah.
Klub kebanggaan publik Lamongan itu belum melunasi gaji pemain selama dua bulan. Padahal, jika dilihat dari prestasi, Persela mampu menembus babak 8 besar meski akhirnya kalah bersaing dengan juara bertahan, Persipura, atau tim bertabur bintang, Arema.
Tak heran jika para pemain kecewa dengan kondisi ini.
"Banyak klub yang tidak masuk babak 8 besar, tapi gaji mereka lancar bahkan menerima bonus kemenangan. Beda dengan nasib kami," kata salah satu pemain yang minta identitasnya disimpan.
Persela tak hanya sekali menggantung gaji pemain di akhir musim. Pada dua musim sebelumnya, penggawa Laskar Joko Tingkir juga mengalami nasib sama. Sekarang, mereka berharap hal seperti itu tidak terjadi lagi di musim mendatang.
"Nilai kontrak kami itu sudah kecil dibanding klub lain. Ironisnya, sudah kecil, sering terlambat lagi. Tak hanya kami yang merasakan kesulitan, keluarga yang di rumah juga terkena dampak," imbuh pemain tersebut.
Dikonfirmasi mengenai nasib rekan-rekannya, pemain senior Persela, Choirul Huda, tak menampik bila permasalahan ini memang sedang dialami pemain.
"Saya berharap manajemen bisa segera melunasi kewajiban kepada pemain, sebab hampir semua pemain selalu menanyakan nasib kepada saya," kata kiper Persela itu.