Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
54.
Kemenangan dengan skor tipis menunjukkan Tomang Sakti tak mudah mengatasi perlawanan Sahabat yang bermain tanpa beban. Bahkan Jacklien Ibo dkk sempat tertinggal di kuarter pertama dan kedua.
“Kami tidak bisa bermain lepas. Pemain seperti terbebani sehingga tidak bisa menikmati pertandingan. Saya meminta pemain untuk enjoy dan menikmati setiap momen. Jangan terburu-buru mencetak angka yang akhirnya malah gagal,” kata pelatih Tomang Sakti, Raoul Hadinoto.
Diakuinya status sebagai juara bertahan membuat mereka terbebani. Apalagi, skuat Tomang Sakti tidak lengkap menyusul absennya tiga pemain inti.
“Kami tampil di final dengan 10 pemain karena ada tiga yang absen. Tapi ternyata kami mampu mempertahankan gelar juara. Ini yang membuat juara di tahun ini lebih berkesan karena tim kami tidak lengkap,” jelasnya.
Setelah tertinggal di dua kuarter pertama, Tomang Sakti baru bangkit di kuarter ketiga. Hanya, mereka tetap harus saling mengejar angka dengan Sahabat. Namun, mereka bisa menutup kuarter itu dengan keunggulan 46-45.
Di kuarter terakhir, Tomang Sakti mampu menjaga konsistensinya. Mereka tetap tenang meski Sahabat sempat menjaga jarak angka.
“Harus diakui, Sahabat punya skill individu lebih baik dibandingkan kami. Karena itu, saya tekankan agar kami bermain dengan konsep. Dan, strategi ini berhasil. Gelar ini tentu untuk Tomang Sakti. Saya tentu senang bisa memenuhi target mempertahankan gelar juara,” tandas Raoul.
Sementara, Sritex Dragons Enduro tampil sebagai juara ketiga. Mereka mengalahkan Surabaya Fever 56-53.