Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain asing tidak diperlukan di kompetisi Divisi Utama. Dengan kualitas yang tidak jauh berbeda dengan pemain lokal, kompetisi DU lebih baik tidak menggunakan pemain asing.
Manajer Persis Solo, Totok Supriyanto, mengungkapkan kehadiran legiun asing tidak terlalu memberi kontribusi yang signifikan bagi klub. Namun pengeluaran klub untuk pemain asing sangat besar.
“Saya mendukung langkah tanpa pemain asing di kompetisi DU. Mereka yang bermain di DU tidak terlalu memberi kontribusi bagi tim. Ada beberapa pemain asing yang punya kemampuan bagus dan masih di atas rata-rata pemain lokal. Tapi itu tidak semuanya. Pengaruh pada keuangan klub pun termasuk signifikan bila tanpa pemain asing,” kata Totok.
Menurutnya, bila kebijakan itu diterapkan klub bakal mampu melakukan penghematan. Namun yang lebih penting, pemain lokal akan mendapat kesempatan bermain lebih banyak dan membuat mereka makin berkembang.
“Tanpa pemain asing, klub bisa menghemat. Pemain lokal juga bisa makin berkembang. Banyak manfaat bila DU tanpa pemain asing,” jelas Totok.
Di musim ini, Persis memiliki empat pemain asing. Di putaran pertama, Persis diperkuat Marcelo Cirelli dan Mbombom Julien. Di putaran kedua, giliran pemain asing Javad Moradi dan Nnana Onana, yang menjadi pilar Persis.
Bersama pemain asing, Persis bertahan sampai babak 8 Besar DU. Totok mengungkapkan prestasi Persis musim ini sudah lebih baik.
“Soal prestasi, kami menilai pencapaian Persis sudah lebih baik meski gagal secara target. Masuk 8 Besar tentu prestasi yang membanggakan,” ujar Totok.