Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSS Sleman terpuruk dan bahkan mendapat sanksi berat atas kasus sepak bola gajah membuat Direktur PT Putra Sleman Sembada yang menaungi klub, Supardjiono, berniat untuk mundur. Supardjiono, yang juga menjadi manajer PSS ini mengaku merasa lelah dan ingin beristirahat dulu.
“Saya ingin istirahat dulu dari dunia sepak bola. Saya sudah merasa lelah mengurus PSS. Mungkin lebih baik bagi saya untuk mendukung PSS dari belakang,” kata Supardjiono.
Rencana mundur Supardjiono memang tidak lepas dari sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) kepada PSS. Atas kasus sepak bola gajah saat PSS melawan PSIS, Komdisi menjatuhkan sanksi beragam.
Namun semua pemain yang berada di lapangan maupun duduk di bangku cadangan mendapat sanksi. Bahkan ada yang dihukum seumur hidup tak boleh terlibat di sepak bola.
Supardjiono sendiri dikenai sanksi larangan terlibat dalam sepak bola seumur hidup dan denda Rp 200 juta. Sanksi sama juga diberikan kepada Eri Febrianto (sekretaris tim), Rumadi (ofisial) dan pelatih Herry Kiswanto. Mereka dianggap yang memerintahkan pemain melakukan sepak bola gajah.
“Saya sungguh terkejut dengan keputusan itu. Apalagi, kami sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membawa PSS sampai 8 Besar. Untuk banding, kami masih akan mempelajari keputusan dari Komdis,” jelasnya.
Meski mundur, namun dirinya tetap membantu manajemen menyelesaikan kewajiban melunasi gaji pemain. Pasalnya, ada beberapa pemain yang dikontrak sampai Desember. Supardjiono tegaskan akan menyelesaikan semua kewajiban tersebut.