Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2014 Championship Series berakhir. Skuad besutan Tondy Raja Syailendra ini angkat koper dari lebih awal setelah takluk 78-84 dari Stadium Jakarta di GOR UNY Yogyakarta, Sabtu (7/6).
Hangtuah pun menjadi tim pertama yang kandas di Championship Series sebab sehari sebelumnya mereka juga kalah dari M88 Aspac Jakarta. Sesuai regulasi, babak perebutan gelar ini memakai sistem double elimination, tim yang menelan dua kekalahan tersingkir.
Meskipun tersingkir, Hangtuah pulang dengan kepala tegak. Mereka telah memberikan perlawanan hebat dan sajian laga superketat yang menghibur penonton.
Sejak tip-off, Stadium dan Hangtuah tampil habis-habisan. Pada kuarter pertama saja, kejar-mengejar poin sudah terjadi. Big man Stadium, Valentino Wuwungan, membuka poin melalui free throw. Sama-sama bermain menyerang, Hangtuah unggul atas Stadium di kuarter pertama ini 17-13.
Pada tiga menit awal kuarter kedua, Hangtuah tampil lebih agresif. Bahkan, sempat unggul jauh hingga 13 poin (28-15). Namun, pada menit berikutnya Stadium mampu bangkit dan memangkas selisih poin. Bahkan, secara mengejutkan Stadium berbalik memimpin 38-37 di akhir kuarter ini.
Awal kuarter ketiga, pertandingan berjalan panas. Satu menit akhir kuarter ketiga, suasana menjadi lebih tegang. Body contact yang keras pun lebih sering terjadi dan tak dapat terhindarkan. Bahkan, karena panasnya pertandingan, wasit sempat memberikan 3 technical foul bagi kedua tim. Kuarter ini, Hangtuah berbalik memimpin 63-61.
Suasana tak berbeda berlanjut pada kuarter terakhir. Empat pemain yakni Mei Joni, Ahmad Junaidi (Hangtuah) serta Anton Sujarwo dan Vavories Palopo (Stadium) bahkan harus keluar lapangan lebih awal karena terkena foul out.
Stadium mampu keunggulan size (postur) untuk memenangi pertandingan yang ketat ini. Tim polesan Frankie Lim ini berhasil mendulang 38 poin dari paint area. Sedangkan Hangtuah hanya mendapat 24 poin.
Center Stadium, Valentino Wuwungan memimpin rekan-rekannya lewat kontribusi 21 poin dan 8 assist. Top scorer sepanjang masa NBL Indonesia, Merio Ferdiansyah, menyumbang tambahan 17 poin. Disusul oleh Evin Istianto Hadi dengan donasi 13 poin dan Raymond Shariputra (12 poin).
”Saya mencoba mengombinasikan beberapa strategi dan hal tersebut terbukti efektif. Saya pun mencoba memberi kesempatan lebih pada Valentino Wuwungan. Saya puas dengan kinerja seluruh pemain hari ini," ujar Frankie Lim, head coach Stadium usai laga.
Meski kalah, Richardo Orlando Uneputty tampil impresif bagi Hangtuah dengan torehan 21 poin, 7 assist, dan 5 rebound. Sayang, performa impresif tersebut tidak diikuti pemain Hangtuah lainnya.
"Kami banyak kehilangan momentum malam ini. Banyak hal yang akan dievaluasi agar musim depan kami tampil lebih baik," ujar Koko Heru S. Nugroho, asisten pelatih Hangtuah.