Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pertebal Mental dengan Salat Jumat dan Kebaktian

By Aning Jati - Jumat, 7 November 2014 | 12:37 WIB
Tantan menjalankan salat Jumat di hari final. (Fernando Randy/Bolanews)

Tidak hanya bersiap secara teknis, faktor nonteknis seperti ketangguhan mental ikut mempengaruhi kesiapan seorang pemain dalam menjalani partai penting semacam final Liga Super Indonesia.

Penyerahan diri kepada Tuhan jadi salah satu bagian persiapan mental itu. Itulah mengapa penggawa Persib tidak mengesampingkan kewajiban sebagai seorang Muslim. Pada Jumat (7/11) atau beberapa jam sebelum laga puncak LSI melawan Persipura digelar, Firman Utina dkk. melaksanakan salat Jumat di dekat Hotel Aston, hotel di mana Maung Bandung menginap.
Seluruh pemain Persib yang memeluk agama Islam menuju masjid bersama-sama dengan berjalan kaki. Tak ketinggalan pula pelatih Djadjang Nurdjaman dan manajer Umuh Muchtar ikut dalam rombongan itu.
Setiba di masjid, pemain memilih sudut yang berbeda. Firman Utina dan Hariono memilih barisan depan. Sedangkan Tony Sucipto, Tantan, dan Atep di bagian belakang. Sebagian pemain lain terpencar.
"Panjatan doa kepada Maha Kuasa sangat penting. Kami selalu berdoa agar bisa diberikan hasil maksimal di laga final," kata Djadjang.
Di kubu Persipura yang mayoritas kristiani, juga sudah menggelar kebaktian dan doa pada Kamis (6/11) malam. Sesi kebaktian ini seolah jadi hal tak terpisahkan buat skuat Tim Mutiara Hitam jelang dan sesudah menjalani pertandingan. 

Penyerahan diri kepada Tuhan jadi salah satu bagian persiapan mental itu. Itulah mengapa penggawa Persib tidak mengesampingkan kewajiban sebagai seorang Muslim. Pada Jumat (7/11) atau beberapa jam sebelum laga puncak LSI melawan Persipura digelar, Firman Utina dkk. melaksanakan salat Jumat di dekat Hotel Aston, hotel di mana Maung Bandung menginap.

Seluruh pemain Persib yang memeluk agama Islam menuju masjid bersama-sama dengan berjalan kaki. Tak ketinggalan pula pelatih Djadjang Nurdjaman dan manajer Umuh Muchtar ikut dalam rombongan itu.

Setiba di masjid, pemain memilih sudut yang berbeda. Firman Utina dan Hariono memilih barisan depan. Sedangkan Tony Sucipto, Tantan, dan Atep di bagian belakang. Sebagian pemain lain terpencar.

"Panjatan doa kepada Maha Kuasa sangat penting. Kami selalu berdoa agar bisa diberikan hasil maksimal di laga final," kata Djadjang.

Di kubu Persipura yang mayoritas kristiani, juga sudah menggelar kebaktian dan doa pada Kamis (6/11) malam. Sesi kebaktian ini seolah jadi hal tak terpisahkan buat skuat Tim Mutiara Hitam jelang dan sesudah menjalani pertandingan.