Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Komdis PSSI melanjutkan penyelidikan atas kasus lima gol bunuh diri di partai PSS vs PSIS (26/10).
Lembaga peradilan di PSSI itu kembali meminta keterangan dari pihak PSS, PSIS, dan juga perangkat pertandingan, Selasa (11/11).
Kesempatan pertama diberikan kepada PSS. Pelatih PSS, Herry Kiswanto, terlihat datang memberikan keterangan di Kantor PSSI di Kompleks SUGBK, Jakarta.
Selanjutnya, giliran wasit Hulman Simangunsong dan Pengawas Pertandingan Jufrizal.
Di sesi terakhir tim pelatih dan manajemen PSIS yang berhadapan dengan Komdis PSSI.
GM PSIS, Khairul Anwar, seusai dimintai keterangan mengungkapkan sejauh ini penyelidikan Komdis mengarah pada pengaturan pertandingan (match fixing).
Temuan yang itu direspons kubu Mahesa Jenar dengan heran. Pasalnya, baik tim pelatih maupun manajemen tidak menemukan indikasi adanya pengaturan pertandingan termasuk adanya unsur uang dalam pertandingan.
"Kami tadi sudah ditanyai satu per satu dan penyelidikan diarahkan Komdis ke match fixing. Hal ini aneh buat kami karena kami sama sekali tak bermain dengan satu sen pun uang," kata Khairul.
Akan tetapi, PSIS mengaku menghormati prosedur penyelidikan Komdis sehingga menahan diri. "Kami serahkan hasilnya pada Komdis. Kami sejauh ini sudah mengikuti prosedur yang ada," tandas Khairul.
Hingga saat ini sidang Komdis PSSI masih berlangsung dan belum ada keputusan tambahan yang dijatukan terkait sepak bola gajah yang diperagakan di Lapangan Sasana Krida, Kompleks AAU, Yogyakarta itu.