Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Swansea vs Arsenal: Waspada Pertahanan

By Theresia Simanjuntak - Minggu, 9 November 2014 | 19:37 WIB
Arsenal (Stuart MacFarlane/Arsenal)

turut di EPL 2014/15 saat menyambangi markas Swansea, Minggu (14/11).  Bukan perkara enteng bagi The Gunners membawa pulang tiga poin penuh dari Stadion Liberty.

Swansea sulit dikalahkan saat bermain di depan publik sendiri. Lawan terakhir yang menang di kandang mereka adalah Southampton dengan skor 1-0 (20/9).

Sebaliknya, rekor tandang Arsenal kurang oke. Pasukan Arsene Wenger menang dua dari lima laga tandang EPL musim ini, yakni Aston Villa (20/9) dan Sunderland (25/10). Tim-tim tersebut berada di posisi ke-16 dan 15 di klasemen hingga pekan ke-11.

Pertahanan Swansea juga sangat kokoh. Mereka cuma menderita tiga gol dari dua gim kandang. Bersama Chelsea, catatan ini terbaik kedua di liga setelah Soton (kebobolan satu gol).

Pemain tertajam Arsenal saat ini, Alexis Sanchez, akan kembali menjadi tumpuan utama. Namun, Lukas Podolski bisa memberi kontribusi yang oke andai dipercaya Wenger.

Penyerang asal Jerman itu belum mendapat start perdananya kendati tampil empat kali di liga musim ini. Podolski mungkin dapat bermain sejak menit awal karena ia punya catatan yang oke kontra Swansea.

Podolski telah mengukir dua gol dan satu assist dari tiga pertemuan dengan Si Angsa di seluruh kompetisi.

Arsenal mungkin tidak bermasalah dalam mencetak gol lantaran memiliki amunisi berkelas di sektor serangan. Problem utama mereka terletak di pertahanan. Hasil 3-3 kontra Anderlecht di Liga Champion (4/11) adalah buktinya mengingat London Merah sempat unggul 3-0.

Swansea bisa meneror sisi pertahanan Arsenal yang semakin lemah karena cederanya gelandang bertahan Mikel Arteta. Bek Mathieu Debuchy dan Laurent Koscielny juga masih menepi.

Kolektor gol terbanyak Swansea, Wilfried Bony, siap menebar ancaman kepada tim tamu.

Yang jelas, kedua tim wajib fokus selama pertandingan andai ingin meraup tiga poin penuh. Swansea punya kecenderungan gagal menang ketika sudah unggul lebih dulu. Sebaliknya, Arsenal rajin bangkit dari ketertinggalan.