Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nasi sudah menjadi bubur. Itulah yang terjadi di tim PSIS setelah menerima sanksi diskualifikasi akibat aksi gol bunuh diri pada babak 8 besar Divisi Utama saat menghadapi PSS, Minggu (26/10).
Rabu (29/10) sore, seluruh pemain, ofisial, dan manejemen berkumpul di markas mereka, Stadion Jatidiri. Ronald Fagundez dkk. tetap mengenakan seragam dan menjalani latihan seperti biasa. Setelah itu, mereka duduk membentuk lingkaran dan membicarakan masa depan mereka.
Ratusan suporter PSIS, Hooligans dan Panser Biru berkumpul di stadion lalu berjalan bersama menuju mess. Mereka meneriakkan yel dukungan saat menyaksikan pemain berlatih dan duduk bersama. Para pemain lalu bersalaman dengan seluruh suporter. Air mata pun meleleh dari beberapa penggawa Mahesa Jenar.
“Saya tidak tahu lagi harus bicara apa,” tutur Catur Adi Nugroho, kiper PSIS. Sebelumnya, Komaedi, salah satu pencetak gol bunuh diri mengaku sangat menyesal mengapa terpancing emosi. “Saya menyesal mengapa terpancing emosi. Saya sangat menyesal,” tuturnya.
Kejadian tersebut menjadi penyesalan terbesar buat PSIS. Ironis memang. Tim berjuluk Mahesa Jenar itu tinggal selangkah lagi lolos ke LSI. Kesempatan ini merupakan yang terbaik setelah mereka degradasi ke DU pada musim 2008/2009.