Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang Bartito Putera, Dedi Hartono, semakin populer setelah menjadi bagian dari pelatnas timnas senior Piala AFF 2014. Bahkan, pemain kelahiran Bandar Lampung, 12 Desember 1987, itu masuk ke dalam 35 nama yang didaftarkan PSSI ke Piala AFF.
Namun, untuk masuk skuat utama masih harus aman. Setiap pemain mempunyai peluang dicoret. Seperti apa Dedi menanggapi kondisi tersebut?. Berikut petikan wawancara Kukuh Wahyudi dengan Dedi.
Seperti apa Anda melihat persaingan di timnas senior untuk masuk skuat utama?
Saya rasa semua pemain mempunyai kans yang sama untuk menjadi bagian timnas di Piala AFF. Jadi, tugas setiap pemain adalah menunjukkan kepada pelatih kinerja terbaik selama di pelatnas. Saya yakin tim pelatih adil. Jika memang menunjukkan kriteria yang memenuhi persyaratan saya yakin siapapun dia akan dipilih.
Pelatnas tidak kunjung diisi oleh seluruh pemain terbaik. Apa kondisi itu sebuah masalah?
Mungkin iya. Yang jelas, dengan pemain yang tidak lengkap tentu tim pelatih harus menyesuaikan program latihan yang dibuat. Terlepas dari itu, semoga timnas bisa tampil solid untuk meraih juara Piala AFF.
Anda dan beberapa nama lain tidak menjalani agenda padat pada tahun ini seprti yang dirasakan pemain yang membela timnas U-23 dan tim di babak 8 besar LSI 2014. Apakah itu sebuah keuntungan bisa tampil prima di pelatnas?
Keuntungannya hanya mempunyai waktu istirahat lebih lama dibandingkan beberapa pemain lain. Tapi, kondisi itu bisa saja sebuah kerugian bila tak disikapi dengan serius. Pasalnya, pemain yang terlalu banyak waktu kosong juga berpotensi menurunkan kondisi badan.
Sementara itu, pemain yang membal timnas U-23 dan tim di babak 8 besar terus menjalani program latihan. Tentu kebugaran fisik mereka terus terjaga. Jadi, kesadaran pribadi memang sangat diperlukan.
Terlepas dari 35 nama pemain yang sudah didaftarkan ke AFF, rangkaian pelatnas timnas senior banyak dihuni pemain asal Barito Putera. Apa komentar Anda?