Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ansyari Lubis Bela Dejan, tapi Unggulkan Persipura

By Aning Jati - Selasa, 4 November 2014 | 12:27 WIB
Dejan Antonic dijagokan Ansyari Lubis. (Iwan Setiawan)

Pelatih Pro Duta, Ansyari Lubis, mengaku sulit memprediksi dua partai semifinal LSI. yakni Persib vs Arema dan Persipura vs PBR

Menurut Ansyari, di fase semifinal ini bakal ada motivasi tinggi yang mampu menutupi kelemahan tim.
"Kalau Saya pribadi, menjagokan PBR, karena ada Dejan di sana," ujar Ansyari Lubis tertawa. Dejan musim lalu jadi arsitek PBR sementara Ansyari ketika itu berstatus asisten pelatih.
Namun, mantan pemain timnas era 90-an itu berpendapat peluang PBR memenangkan pertandingan atas Persipura tipis. Uwak, panggilan akrab Ansyari Lubis, menilai tim berjuluk Mutiara Hitam itu memiliki keunggulan.
"Mereka sudah sering juara dan pasti terbiasa dengan situasi di babak semifinal. Walau ditinggal Jacksen, pasti pemain ingin membuktikan mereka tetap mampu meraih gelar juara. Tapi, hal itu kembali ke tekad Boaz Solossa dkk.," ujarnya.
Ansyari melihat PBR muncul sebagai kuda hitam musim ini. Mengandalkan pemain muda dengan spirit berjuang tinggi, Bambang Pamungkas dkk. diprediksi mampu memberikan perlawanan. 
"PBR akan bermain lepas tanpa beban, ini yang akan membahayakan lawan. Saya pikir 55 persen Persipura dan 45 persen untuk PBR," jawabnya soal semifinal Persipura vs PBR.
Duel eru lain datang dari pertarungan Persib melawan Arema Cronus. Ansyari melihat kans kedua tim memenangkan pertandingan sama. 
"Dua tim ini memiliki kekuatan di lini tengah. Kalau masing-masing gelandang bermain baik, Saya pikir duel ini akan seru. 50-50 untuk Arema dan Persib," ucapnya.
Secara khusus, eks pemain Pelita Jaya itu menilai peran dan karakter permainan Gustavo Lopez (Arema) dan Makan Kanote (Persib).
"Lopez lebih mengarah ke stylis, sedikit lambat namun memiliki akurasi umpan yang bagus. Tim ini juga punya materi yang lengkap. Sedangkan Kanote kuat, punya determinasi tinggi dan dibuktikannya menjadi topskorer di Persib. Mereka juga masih punya Firman Utina di tengah. Motivasi masing-masing pemain juga sangat berperan. Persib ingin juara di LSI, PBR dan Arema. Begitu pula dengan Persipura yang ingin menunjukan tanpa Jacksen mereka bisa," pungkas Ansyari.

Menurut Ansyari, di fase semifinal ini ada motivasi tinggi yang mampu menutupi kelemahan tim.

"Kalau saya pribadi, menjagokan PBR, karena ada Dejan di sana," ujar Ansyari Lubis tertawa. Dejan musim lalu jadi arsitek PBR sementara Ansyari ketika itu berstatus asisten pelatih.

Namun, mantan pemain timnas era 90-an itu berpendapat peluang PBR memenangkan pertandingan atas Persipura tipis. Uwak, panggilan akrab Ansyari Lubis, menilai tim berjuluk Mutiara Hitam itu memiliki keunggulan.

"Mereka sudah sering juara dan pasti terbiasa dengan situasi di semifinal. Walau ditinggal Jacksen, pemain pasti ingin membuktikan mereka tetap mampu meraih gelar juara. Tapi, hal itu kembali ke tekad Boaz Solossa dkk.," ujarnya.

Ansyari melihat PBR muncul sebagai kuda hitam musim ini. Mengandalkan pemain muda dengan spirit berjuang tinggi, Bambang Pamungkas dkk. diprediksi mampu memberikan perlawanan. 

"PBR akan bermain lepas tanpa beban, ini yang akan membahayakan lawan. Saya pikir 55 persen Persipura dan 45 persen untuk PBR," jawabnya soal semifinal Persipura vs PBR.

Duel seru lain datang dari pertarungan Persib melawan Arema Cronus. Ansyari melihat kans kedua tim memenangkan pertandingan sama. 

"Dua tim ini memiliki kekuatan di lini tengah. Kalau masing-masing gelandang bermain baik, Saya pikir duel ini akan seru. 50-50 untuk Arema dan Persib," ucapnya.

Secara khusus, eks pemain Pelita Jaya itu menilai peran dan karakter permainan Gustavo Lopez (Arema) dan Makan Kanote (Persib).