Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lima gol di laga PSS vs PSIS yang seluruhnya tercipta hasil bunuh diri jadi kontroversi. Berbagai kalangan ramai membicarakan pertandingan yang dimainkan di Stadion Sasana Krida, Kompleks Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Minggu (26/10) itu.
Parlin Siagian, pemerhati sepak bola nasional asal Medan, mengungkapkan keheranannya atas apa yang terjadi pada pertandingan itu. Parlin melihat sudah tidak ada ketakutan dari pelaku terhadap Komdis PSSI sehingga nekat melakukan hal itu.
Bekas pemain dan pelatih PSMS itu pun meminta Komdis berani dan tegas dalam memutuskan sanksi bila kedua tim terbukti melakukan permainan sepak bola gajah.
"Kejadian di laga PSS vs PSIS makin menghancurkan sepak bola Indonesia. Apa yang dilakukan sangat memalukan sekali, sudah tidak ada moral dan semangat fairplay. Sepertinya pemain tidak takut kena sanksi lagi. Ya, mungkin hal ini juga karena ada pemain yang kena hukuman tiba-tiba sudah bisa bermain lagi," ujar Parlin.
Menurut Parlin, Komdis PSSI harus tegas menangani kasus sepak bola gajah apalagi menyangkut hukuman buat pelaku.
"Bagi saya dengan tindakan memalukan ini, semua pemain dan ofisial yang ada di pertandingan tersebut wajib disanksi. Kalau memang mau maju, Komdis harus tegas. Ingat kasus Indonesia melawan Thailand dulu, dimana Mursyid EfFendi saja bisa disanksi AFC selamanya, kenapa kali ini tidak," tegas pelatih yang membawa PSMS juara Perserikatan 1985 itu.
"Rasanya bodoh sekali seorang pemain menjebol gawangnya sendiri bahkan berulang kali.Di mana lagi letak profesionalisme pemain bola di Indonesia ini?" pungkas Parlin