Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Alasannya Mengapa Final LSI Harus di Jakarta

By Aning Jati - Senin, 3 November 2014 | 17:46 WIB
Djohar Arifin (kanan) dan La Nyalla Matalitti (Arif Bagus/Bolanews)

Untuk pertama kalinya PSSI berkunjung ke kantor Kementrian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) untuk bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi.

Kunjungan yang dilakukan pada Senin (3/11) di Kantor Kemenpora, Jakarta, ini dilakukan untuk membahas sejumlah rencana yang akan dilakukan oleh induk tertinggi sepak bola Indonesia itu.

Penyelenggaraan final Liga Super Indonesia (LSI) juga jadi salah satu hal yang dibicarakan dalam pertemuan itu. PT LI berencana menggelar laga puncak musim ini di Jakarta.

PSSI memiliki alasan kuat mengapa laga final tersebut harus digelar di Jakarta, yakni berkaitan dengan nama baik Indonesia di mata dunia internasional.

"Final LSI harus digelar di Jakarta. Meski hingga saat ini kami belum mendapatkan izin, kami berharap final bisa digelar di Jakarta setelah semifinal kami pindahkan ke Palembang. Hal ini adalah permintaan dari dunia internasional kepada kami untuk menunjukkan bahwa Jakarta itu aman," kata Ketum PSSI, Djohar Arifin, di kantor Kemenpora.

"Kami perlu menyampaikan kepada dunia bahwa Jakarta itu aman. Jika tidak, maka ini akan menjadi sebuah promosi negatif Indonesia di mata luar. Tahun depan akan ada banyak tim-tim Eropa dan Asia yang ingin melakukan tur Asia dan singgah di Jakarta dan sudah banyak yang mengajukan kepada kami."

"Selain itu, tahun depan Jakarta juga akan menjadi tuan rumah banyak turnamen Asia dan ASEAN. Untuk di level Asia, kami sudah mendapatkan tiga event, yaitu kejuaraan futsal, kejuaraan sepak bola U-16 dan U-19. Terlebih Jakarta akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018."

"Jadi kami harap pertandingan final ini bisa digelar di Jakarta, sekaligus menjadi pengumuman kepada dunia bahwa Jakarta itu aman. Kami telah sampaikan hal ini kepada bapak Menteri untuk bisa mendorong agar izin penyelenggaraan puncak kompetisi sepak bola bisa diberikan," pungkas Djohar.