Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSS Sleman dan PSIS Semarang sudah lolos ke semifinal Divisi Utama. Ini menjadikan duel terakhir di Grup N saat PSS menjamu PSIS di babak 8 Besar DU sudah tak menentukan lagi.
Kedua tim sama-sama mengantungi poin 11 dan PSIS menempati peringkat pertama karena unggul selisih gol. Pertemuan pertama kedua tim itu sendiri berakhir imbang 2-2.
Minggu (26/10), PSS yang menjamu rivalnya. Hanya, laga tersebut tidak mendapat izin dari kepolisian untuk digelar di Stadion Magwoharjo, Sleman. Panitia pelaksana (panpel) pertandingan pun memindahkannya ke Stadion Sasanda Krida, komplek Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta.
Pelatih PSS Herry Kiswanto tampaknya tidak akan ngotot memenangkan laga formalitas yang hanya menentukan juara grup. Dirinya lebih fokus pada laga semifinal.
“Laga yang sesungguhnya di semifinal nanti. Laga tersebut akan menentukan apakah kami bisa ke Liga Super Indonesia (LSI) atau tidak. Jadi, kami harus melakukan persiapan semaksimal mungkin di laga semifinal,” ujar Herry.
Fokus di empat besar, Herkis, sapaannya, kemungkinan merotasi pemain. Apalagi banyak pemain yang sudah mengantungi kartu kuning dan terancam absen di semifinal.
Menurutnya, empat pemain pilar, kiper Herman Batak, Kristian Adelmund, Waluyo, Guy Junior dan Saktiawan Sinaga sudah mengantungi dua kartu kuning. Repotnya, mereka merupakan pemain inti Laskar Elang Jawa.
“Bila mendapat kartu kuning saat melawan PSIS, mereka bisa absen di semifinal. Ini harus dihindari. Saya akan memberi kesempatan kepada pemain yang jarang dimainkan,” jelasnya.