Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga terakhir Persis Solo melawan Martapura FC sungguh mengecewakan. Bermain di kandang sendiri di babak 8 Besar Divisi Utama di Stadion Manahan, Rabu (22/10), Persis berharap menang. Tambahan tiga poin setidaknya menjadi modal penting Persis.
Hanya, target itu tak terpenuhi. Persis bermain imbang 1-1. Tak berhenti di situ, pertandingan itu diakhiri dengan rusuh suporter Pasoepati. Bahkan kerusuhan itu berujung dengan meninggalnya Joko Riyanto (39), seorang suporter Persis.
Hasil imbang itu membuat peluang Persis ke semifinal menipis. Harapan itu memang belum tertutup, namun Laskar Sambernyawa harus bekerja keras menghadapi lawan berat Borneo FC di laga terakhir Grup P di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (26/10).
Persis harus memenangkan laga tersebut. Namun mereka juga bergantung pada hasil pertandingan Martapura FC melawan tamunya PSCS Cilacap. Bila Martapura FC memenangkan laga itu, mereka dan Persis yang ke semifinal.
“Peluang masih ada. Meski tipis, kami akan memperjuangkannya. Ini misi terakhir kami untuk lolos ke semifinal. Tentu, kami tidak akan menyerah. Saya yakin kami meraih kemenangan atas Borneo FC,” kata manajer Totok Supriyanto.
Persoalannya tak mudah merampas tiga poin dari Borneo FC. Apalagi, mereka bermain di hadapan pendukungnya. Jangankan di kandang sendiri, di luar kandang saja Borneo FC seperti tak tersentuh.
Saat melawan Persis di Manahan, tuan rumah dibuat mati kutu sehingga laga berakhir 1-1. Pelatih Persis Widiantoro bahkan sampai mengecam kepemimpinan wasit di pertandingan tersebut karena menilai memihak Borneo FC.
“Kami menghadapi laga yang tak mudah. Saya akan menginstruksikan kepada pemain untuk menikmati permainan. Tak perlu terbebani ingin menang. Bila menikmati, tidak menutup kemungkinan kami meraih tiga poin,” jelasnya.
Namun Persis kehilanga banyak pemain saat menghadapi Bornei FC. Tercatat duo bek Rahmad Sabani dan Liswanto mengalami cedera. Sementara, Bayu Nugroho, Andrid Wibawa dan Hendri Aprilianto absen karena hukuman kartu kuning maupun merah.
“Kami mengandalkan pemain yang ada. Semua dalam kondisi fit. Ini yang membuat saya tetap yakin. Saya berharap bisa menguasai lini tengah dan menahan serangan mereka dari sektor tersebut. Ini menjadi kunci di laga tersebut,” pungkas Widiantoro.