Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Wasit Hulman Simangunsong yang memimpin partai PSS vs PSIS, dan berakhir dengan lima gol bunuh diri, ikut diselidiki oleh Komdis PSSI.
Dalam Sidang Komdis PSSI di Kantor PSSI, Kompleks GBK, Jakarta (28/10), Hulman mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada partai yang dipimpinnya itu.
"Pada babak pertama pertandingan berjalan normal, kedua tim saling serang, dengan beberapa pelanggaran biasa terjadi. Mulai babak kedua, kedua tim mulai pasif dengan memainkan bola di daerah sendiri. Gelagat itu makin terlihat memasuki menit ke-80 dan puncaknya di menit ke 86 saat gol bunuh diri terjadi," ujar Hulman.
Hulman juga menyampaikan apa yang mendasari keputusannya sehingga tidak menghentikan pertandingan meski berjalan di luar normal.
"Dalam kasus ini saya tidak punya kewenangan menghentikan pertandingan karena dalam regulasi, pertandingan baru bisa dihentikan bila terjadi force majeur serta pemain kurang dari tujuh orang," imbuhnya.
Hulman menjelaskan gol yang tercipta dari proses open play juga jadi alasannya mengapa ia tidak menghentikan laga.
"Saya memimpin pertandingan hingga usai dan menyerahkan hal itu untuk ditindaklanjuti pengawas pertandingan," katanya.
Tiga gol kemenangan PSS masing-masing dicetak oleh gol bunuh diri Fadly dan sepasang gol Komaedi. Sedangkan dua gol PSIS tercipta dari gol bunuh diri Agus dan Hermawan.