Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
up, namun dianggap lebih mengerikan dibandingkan dengan juara grup. Seperti itulah pesaing di Grup N, PSS dan PSIS, menilai Borneo FC.
Diduga lantaran tak ingin berhadapan dengan Borneo FC yang jadi runner-up Grup P di semifinal, PSS dan PSIS memainkan sepak bola gajah kala keduanya bertemu di Stadion Sasana Krida, Kompleks Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Minggu (26/10). Kedua tim enggan jadi pemenang karena tak mau jadi juara Grup N.
Lalu, apa yang sebenarnya membuat Borneo FC begitu dicemaskan oleh pesaing? Terlepas dari kabar sisi nonteknis yang kuat tiap kali bermain di kandang, namun sulit dibuktikan kebenarannya, sisi teknis Borneo FC terkesan biasa bila dibandingkan dengan catatan Martapura FC yang jadi juara Grup P.
Berikut statistik Martapura FC dan Borneo FC sepanjang penyisihan grup, babak 16 besar, dan 8 besar:
Martapura FC
Menang di kandang: 12 pertandingan
Menang tandang: 2 pertandingan
Seri di kandang: 1 pertandingan
Seri tandang: 7 pertandingan
Kalah di kandang: -
Kalah tandang: 4 pertandingan.
Total pertandingan: 26
Gol memasukkan: 45
Gol kebobolan: 27
Gol dari penalti: 8
Gol kebobolan dari penalti: 3
Borneo FC
Menang di kandang: 12 pertandingan
Menang tandang: 3 pertandingan
Seri di kandang: -
Seri tandang: 4 pertandingan
Kalah di kandang: -
Kalah tandang: 6 pertandingan.
Total pertandingan: 25 *(partai Borneo FC vs Persis belum dihitung)
Gol memasukkan: 50
Gol kebobolan: 22
Gol dari penalti: 11
Gol kebobolan dari penalti: 3