Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nama Marco Simoncelli masih sangat dikenal meski telah pergi tiga tahun silam. Pebalap muda Italia itu tewas secara mengenaskan di tengah balapan MotoGP Malaysia, 23 Oktober 2011 silam.
Publik Malaysia tidak pernah melupakan kehadiran Simoncelli. Pebalap yang meninggal dunia pada usia 24 itu dianggap telah memberikan hiburan menarik sejak mulai ikut bersaing di pentas MotoGP pada 2010 silam.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap Simoncelli, Malaysia membangun monumen kecil tepat di tikungan 11 Sirkuit Sepang, tempat Simoncelli terjatuh dan meninggal dunia.
Selain itu, dukungan untuk Simoncelli juga diberikan para penonton yang hadir untuk menyaksikan seri ke-17 MotoGP di Sepang, Minggu (26/10) sore. Sejumlah fan datang dengan gaya khas Simoncelli.
"Simoncelli adalah pebalap hebat, dia juga legenda. Kami datang untuk mendukungnya meski sekarang dia telah pergi," ujar Robert, fan Simoncelli asal Australia, saat ditemui di Sepang.
Robert sengaja datang dari Australia bersama enam temannya dengan gaya khas Simoncelli. Mereka tampil dengan gaya rambut kribo mengembang dan baju putih bernomor 58 milik Simoncelli.
"Kecelakaan yang dialami Simoncelli tentu saja sangat menyedihkan. Tapi itu adalah bagian dari balapan, kita harus bisa menerimanya meski kami sangat merindukannya," ucap Robert.
Simoncelli tewas setelah terjatuh diantara motor Collin Edwards dan Valentino Rossi. Helm Simoncelli terlepas, tak lama kemudian ia dinyatakan meninggal dunia karena sejumlah trauma di kepala dan perut.
*Laporan Tulus Muliawan dari Malaysia.