Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lonjakan prestasi digapai Al Qadsia. Klub asal Kuwait itu sukses jadi kampiun Piala AFC 2014 setelah di partai final, Sabtu (18/10), mengalahkan Arbil FC melalui adu penalti.
Pada waktu normal, laga puncak yang digelar di Maktoum bin Rashid Al Maktoum, Dubai, UEA, berakhir dengan skor 0-0.
Striker Al Qadsia, Danijel Subotic, jadi penentu kemenangan timnya. Tendangan Subotic, yang merupakan penendang kelima Al Qadsia menyudahi adu penalti dengan skor 4-2 untuk kemenangan klub yang mengalahkan Persipura di semifinal itu.
"Di babak pertama Al Qadsia memainkan permainan yang lebih baik, tetapi di babak kedua kami bermain jauh lebih baik, begitu pula di babak tambahan waktu," kata Ayoub Od Barcham, Pelatih Arbil.
"Tetapi ketika dihadapkan pada adu penalti, inilah yang terjadi di sepak bola. Jadi, selamat untuk Al Qadsia," lanjutnya.
Barcham menambahkan skuatnya agak kesusahan bermain dalam cuaca begitu panas dengan tingkat kelembaban berbeda dari di Irak.
Pelatih Al Qadsia, Antonio Puche, gembira dengan kemenangan ini. "Hasil yang besar. Saya ikut bergembira untuk pemain, manajer, dan kelompok pendukung klub ini. Hasil ini sungguh fantastik karena Arbil tampil luar biasa. Pertahanan dan organisasi permainan mereka sangat bagus. Pertandingan yang berat," ucap Puche dikutip di situs AFC.
Selain mengunci gelar Piala AFC 2014, Al Qadsia juga menyabet gelar pemain terbaik yang diraih Saif Al Hashan. Juara Piala AFC ini jadi yang pertama buat Al Qadsia setelah pada 2010 dan 2013 jadi runner-up.