Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pesepak bola Brasil, Emerson Ferreira, akhirnya memberikan alasan di balik kepindahan dirinya dari AS Roma ke Juventus. Pria yang kini berusia 38 tahun itu mengungkapkan faktor ekonomi menjadi latar belakang kepindahannya dari tim ibu kota Italia tersebut.
Emerson pindah ke Juventus pada 2004 setelah empat tahun memperkuat I Giallorossi. Ia mengakui salah satu alasannya memutuskan meninggalkan Roma adalah karena klub memang tengah membutuhkan uang.
Menurut pengakuan Emerson, ketika itu Roma memang tengah mengalami krisis. Bahkan gaji pemain sampai staf tidak dibayarkan dalam beberapa bulan karena kesulitan ekonomi yang tengah membelit klub kala itu.
Namun, saat itu Emerson malah dianggap berkhianat. Padahal ia pindah demi kebaikan klub. Ia pun akhirnya bergabung ke Juventus dengan biaya transfer senilai 32 juta euro.
"Selama enam bulan saya tidak menerima gaji. Klub juga tidak menepati janji-janji yang mereka berikan. Namun, saya baik-baik saja. Saya bisa menerima situasi," ujar Emerson.
"Tapi, kemudian datang tawaran penting dan presiden memberitahu saya bahwa saya tidak dijual," tutur Emerson.
"Franco Sensi adalah orang yang melakukan banyak hal untuk tim dan bagi saya. Tapi, pada 2003 klub tengah mengalami periode sulit. Dia menelepon saya dan mengatakan bahwa ada klub tertarik kepada saya. Lalu ia menambahkan: 'Saya tidak akan menjual Anda, karena saya tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya kepada para fan. Namun, kita butuh uang'," ungkap Emerson, menceritakan apa yang dikatakan Sensi kepadanya saat itu.
"Pada saat itu para karyawan bahkan tidak menerima gaji. Bagi para pemain tidak masalah tidak menerima gaji karena kami kaya, tapi di klub ada juga orang-orang yang bekerja dengan bayaran senilai 10 ribu euro per bulan," ucap Emerson.
"Mengapa saya pindah ke Juventus? Bagi saya tidak ada bedanya bergabung dengan Inter, AC Milan, atau Real Madrid. Jika saya pindah ke klub lain, para fan pun tak akan bisa mengerti. Hal itu terjadi kepada Cafu dan Walter Samuel," kata Emerson.
"Satu yang pasti, saya tidak akan memilih Lazio. Saya bukan penghianat," imbuh Emerson.