Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selain kemampuan menggocek bola, Fernando Llorente (29) memikat kaum hawa lewat fisiknya. Berpostur tinggi dan bermata biru membawa penyerang Spanyol ini menjadi idola baru para wanita di Italia.
Namun, bagi Llorente, hanya ada satu perempuan yang berhasil menaklukannya selama lebih dari satu dekade. Dia adalah Maria Lorente Donostia.
Lorente, dengan satu huruf "L", berprofesi sebagai dokter spesialis endokrinologi, cabang ilmu kedokteran tentang sistem hormon endokrin. Wanita berambut pirang ini mendapat gelarnya di salah satu universitas di Bilbao. Di sana, dia mengenal sosok Llorente.
Maria adalah salah satu pasangan pesepak bola yang dicintai publik Spanyol. Padahal, dia jarang menghadiri acara-acara glamor. Dukungan penuh yang diberikannya untuk Llorente adalah alasannya.
Salah satu bentuk dukungan itu adalah ketika Llorente memutuskan meninggalkan Athletic Bilbao ke Juventus. Maria memang harus bertahan di Bilbao selama 10 bulan sebagai asisten dokter di Rumah Sakit Basurto. Namun, ketika peran tersebut usai, dia segera menyusul Llorente ke Torino.
Maria kini bekerja sekaligus mendalami ilmu endokrinologi di Molinette, rumah sakit terbesar di Torino. Tatkala mendapat waktu senggang, dia bakal hadir mendukung sang kekasih di Juventus Stadium. Orang-orang yang mengenalnya di markas Si Nyonya Tua itu selalu memanggilnya "Dr. Maria".
Dalam sebuah wawancara di Tuttosport pada Maret 2014, Llorente mengaku Maria sebagai bagian penting dalam hidupnya.
"Terkadang saya berpikir bahwa pekerjaannya bukan hanya tentang menyelamatkan nyawa. Maria bisa mendapat uang sebanyak yang saya dapatkan. Dengan apa yang saya miliki, saya kerap berharap agar dia membantu saya tetap membumi," kata Llorente.