Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

83 Pemain Terkemuka Timnas Indonesia (19)

By Caesar Sardi - Jumat, 25 April 2014 | 16:20 WIB

Putih di berbagai ajang antarnegara. Tiap masa dan periode memiliki tingkat kesuksesan sendiri. Di sini FourFourTwo Indonesia memilih 83 serdadu sepak bola Indonesia yang kami anggap terkemuka. Tak ada metode khusus untuk menentukan siapa yang mesti masuk dalam daftar ini. Hanya rasa hormat yang dalam yang jadi landasannya.

(55) Cristian Gonzales

Saat mencuat ribut-ribut soal signifikansi keberadaan pemain naturalisasi di timnas, Cristian Gonzales menyodorkan kepositifan. Ia memiliki kualitas lengkap untuk menjadi penyerang mematikan. Fisik kuat, tembakan keras, dan duel udara yang baik adalah sedikit di antaranya. Si Gila, El Loco, julukan striker asal Uruguay ini, membuat “gila” pendukung setia timnas Indonesia. Ketajamannya, yang terasah saat memperkuat sejumlah klub lokal, terjaga saat mengenakan kostum dengan logo garuda di dada. Sayang, usia El Loco tidak lagi muda. Torehan 11 gol dalam 19 partai di timnas, bagaimanapun, patut mendapat pujian tinggi.

(56) Ilham Jayakesuma; Palembang, 19 September 1978

Ilham Jayakesuma bisa dikedepankan sebagai sosok tajam khas bomber yang dibutuhkan timnas. Naluri mencetak gol Ilham terlihat saat mendapat peluang di kotak penalti. Pria asal Palembang ini menajam dengan skill mumpuni, kecepatan, dan stamina bagus. Kiprah di Persita mencuatkan nama Ilham. Di klub Tangerang, ia dua kali menjadi pencetak gol terbanyak Liga Indonesia. Produktivitas tinggi itu tetap terlihat saat memperkuat timnas Indonesia kendati Ilham hanya tiga tahun menjadi amunisi lini depan. Pada Piala Tiger 2004, ia menjadi top scorer dengan tujuh gol yang dibuatnya.

(57) Kurniawan Dwi Yulianto; 13 Juli 1976

Sebagai striker, badannya tak besar. Tak mengherankan kalau Kurniawan Dwi Yulianto dijuluki Si Kurus dan memaksimalkan keuntungan postur itu. Keliatan badan memungkinkan pergerakan cepat di dalam kotak penalti. Meretas popularitas melalui timnas PSSI Primavera, Sampdoria Primavera, dan kemudian kiprah singkat di FC Lucerne, Si Kurus merupakan pilihan utama lini depan timnas senior pada rentang medio 1990-an hingga awal 2000-an. Produktivitasnya di timnas sekitar 0,5 gol per laga menjadi testimoni kontribusi besar Si Kurus.

bersambung

(Penulis: Achmad Lanang, Martinus Raya Bangun, Majalah Four Four Two Edisi April 2013)