Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sudah jatuh tertimpa tangga. Pepatah ini tepat menggambarkan situasi di timnas Swiss.
Ranking 10 dunia ini belum pernah menang dan mengemas gol hingga laga kedua Kualifikasi Euro 2016. Pada kekalahan terbaru kontra Slovenia yang berakhir 0-1 (9/10), Swiss harus kehilangan Philippe Senderos karena cedera.
Setelah menjalani pemeriksaan, bek tengah Aston Villa itu diprediksi kudu menepi cukup lama lantaran masalah otot paha yang dideritanya cukup serius.
Hal ini jelas pukulan telak bagi Swiss, termasuk pelatih Vladimir Petkovic, yang mengincar tiga poin penuh saat bertandang ke markas San Marino, Selasa (14/10), untuk lanjutan kualifikasi. Jika kalah atas tim berperingkat terendah di Eropa versi terbaru FIFA (208), bukan mustahil kursinya bakal goyah.
Demi kemenangan, suksesor Ottmar Hitzfeld itu diduga akan mempersiapkan strategi berbeda.
Karena taktik empat bek sejauh ini terbukti gagal total, Petkovic berniat memakai pola tiga bek. Sekilas tampak seperti perjudian mengingat Senderos harus absen, namun eks bos Lazio itu cukup awam dengan strategi itu. Petkovic nyaris selalu menerapkan pola tiga bek saat mengasuh klub Swiss, Malcantone Agno (1999-2004).
Trio Fabian Lustenberger, Johan Djourou, dan Steve von Bergen diharapkan tampil disiplin di jantung pertahanan apabila strategi itu dipakai versus San Marino.
Alasan lain mengapa Petkovic mengubah permainan timnya dengan modul tersebut adalah karena ingin Swiss tampil lebih garang dalam serangan. Ia ingin ada bantuan dari pemain di lini lain yang pintar melihat ruang dan menyuplai bola secara akurat untuk para penyerang.
Salah satu pemain yang paling senang dengan skema tiga bek adalah Stephan Lichsteiner. Di Juventus, lelaki berumur 30 tahun itu rajin berkontribusi dalam mencetak gol berkat peran sebagai bek sayap.
Hingga pekan keenam Serie A 2014/15, Lichtsteiner sudah terlibat di tiga gol Juve, yakni satu gol dan dua assist.
"Kami kurang fokus dalam serangan ketika menghadapi Inggris dan Slovenia. Kami tidak cukup agresif. Kami harus menang lawan San Marino, maka kami harus agresif," kata pemain berjulus Swiss Express itu kepada Tages Anzeiger.