Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
lawan yang di atas kertas terbilang ringan di dua bulan awal Premier League 2014/15.
Tak dinyana, mereka justru cuma memetik dua poin selama Agustus, hasil dari satu kekalahan (Swansea), dan dua imbang (Sunderland dan Burnley).
Sepanjang September, United juga masih akan bertemu rival enteng: QPR, Leicester, dan West Ham. Iblis Merah pantang kehilangan poin lagi jika ingin menjadi penantang gelar mengingat mulai Oktober mereka bakal bertemu lawan berat.
Dengan materi pemain berkualitas yang dihimpun selama bursa transfer musim panas 2014, QPR sukses dilibas 4-0 pekan lalu. Leicester berpotensi mendapat perlakuan serupa dari Angel Di Maria dkk, Minggu (21/9).
Sejarah pertemuan menguntungkan Manchester Merah. Mereka selalu menang di sembilan duel terakhir di semua kompetisi atas Leicester, di mana delapan di antaranya United tidak kebobolan.
Namun, The Foxes ingin disegani. Dengan strategi bertahan, salah satu tim promosi itu terbukti menyulitkan lawan-lawan kelas berat. Everton dan Arsenal sukses ditahan imbang, sementara Chelsea perlu menunggu laga berlangsung hingga satu jam sebelum menang 2-0.
"Kami sangat positif menghadapi United. Kami telah menunjukkan bahwa permainan kami lebih baik dari sebelumnya," kata bos Leicester, Nigel Pearson.
Di Stadion King Power, Manajer United, Louis van Gaal, bakal melakukan pendekatan yang sama seperti QPR: mengklaim penguasaan bola yang tinggi dan total menyerang.
Karena masih ditinggal bek tengah Chris Smalling dan Phil Jones akibat cedera, Van Gaal masih akan meninggalkan pola tiga bek dan menerapkan taktik 4-4-2 formasi berlian. Di Maria sebagai gelandang tengah siap mengancam Leicester dengan keahliannya dalam dribel dan umpan akurat.
Pertahanan Leicester juga diganggu cedera. Bek Matthew Upson dan kiper Kasper Schmeichel kudu melewatkan partai ini.