Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
19 Oktober di Odense.
Pada babak pertama, Tommy akan berhadapan dengan wakil Tiongkok, Tian Houwei. Meskipun secara rangking Tommy lebih unggul, namun Tommy tak bisa menganggap remeh pemain peringkat 11 dunia tersebut.
“Persaingan di tunggal putra memang keras, dari babak awal saja sudah bertemu pemain-pemain yang bagus. Kalau ditanya target sih pasti maunya juara, namun saya harus fokus satu demi satu pertandingan,” kata Tommy.
Dari tiga kali pertemuan, Tommy tercatat dua kali dikalahkan Tian. “Saya mesti hati-hati bertemu dengan Tian Houwei lagi, di pertemuan terakhir, saya kalah dari dia,” ujar Tommy, yang kini duduk di rangking lima dunia.
“Di pertemuan terakhir, saya bermain kurang ngotot, sementara lawan punya serangan yang sangat agresif. Kali ini saya harus lebih memaksa lagi dan mewaspadai serangan-serangannya,” kata Tommy.
Sejak pertama digelar pada 1935, Indonesia sulit bersaing di nomor tunggal putra. Indonesia baru meraih enam gelar di nomor tunggal putra, yaitu melalui Rudi Hartono (tiga gelar), Liem Swie King, Hermawan Sutanto, dan Simon Santoso.