Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
21 Delfiandri membuka rahasia sukses timnya bisa melangkah ke semifinal LSI U-21 musim ini. Padahal, kata Delfiandri, tim ini bentukan baru, setelah semua pemain tahun lalu hengkang ke klub lain. Tim sekarang ini hasil seleksi dari Turnamen Semen Padang U-21 yang telah digelar tiga tahun terakhir.
“Ketika saya diberi tugas membentuk tim, saya sempat dihinggapi keraguan. Karena Semen Padang tak punya tim. Tapi manajemen memberi keleluasaan kepada saya dan tim pemandu bakat untuk menseleksi pemain dari turnamen tersebut. Tim ini murni dari hasil seleksi itu. Tapi saya bersyukur dapat pemain bagus dan bisa bersaing di LSI U-21,” ungkap Delfiandri.
Perasaan mantan asisten Nil Maizar ini terus diaduk-aduk selama membesut Hendra Adi Bayauw dkk. Maklum, dari hasil ujicoba di Padang dan sekitarnya mereka sangat tangguh. Tapi ketika pemanasan di Jakarta, mereka babak belur.
“Makanya saya terus ingatkan anak-anak di atas langit, masih ada langit. Kalian pemain terbaik di Sumbar, tapi di Jawa tak ada apa-apanya. Makanya, jika mereka ingin jadi pemain tangguh harus berkompetisi di tingkat nasional. LSI U-21 ini kesempatan mereka menempa diri,” tutur Delfiandri.
Delfiandri pun memberi peribahasa kepada anak asuhnya tim Semen Padang U-21 ini ibarat sapu lidi. “Tak ada artinya kami punya satu atau dua pemain bagus, bila lainnya tak mendukung. Mereka bisa dipatahkan lawan. Tapi jika semua pemain bersatu, seperti lidi yang diikat jadi satu maka kami akan jadi kuat. Itulah yang sekarang jadi kekuatan mental anak-anak di lapangan,” kata Delfiandri.
Delfiandri saat ini boleh berbangga karena hasil kerja kerasnya membuahkan hasil. Kabau Sirah Muda—julukan Semen Padang U-21—lolos ke semifinal LSI U-21 dengan rekor tak terkalahkan sejak penyisihan grup hingga babak 12 besar di Kediri.