Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Semangat Jago Kandang

By Arief Kurniawan - Sabtu, 4 Oktober 2014 | 04:30 WIB
Sukacita para pemain Korea menyambut emas bola basket putra. (Arief Kurniawan)

1 dari Jerman? Di Asian Games pun sama.

Di Asian Games 2014 Incheon, terutama di cabang-cabang di mana mereka tidak diunggulkan atau paling tidak statusnya jarang jadi juara. Bulu tangkis beregu putra dan bola basket adalah contohnya. Di dua cabang ini, Tiongkok adalah raja Asia.

Namun pada dua AG terakhir yang digelar di Korea, Busan 2002 dan sekarang Incheon 2014, tuan rumah mampu memanfaatkan dukungan luar biasa penonton tuan rumah dan akhirnya meraih medali emas. Bila di final bulu tangkis putra mereka mengalahkan Tiongkok, di bola basket putra Iran menjadi korban, seperti yang disaksikan sendiri oleh BOLA di Samsan World Gymnasium, Incheon, Jumat (3/10) malam.

Dari "tribun" Tissot, salah satu sponsor resmi AG, BOLA menyaksikan sendiri betapa para pemain Korea benar-benar tampil luar biasa. Di sisa dua menit pertandingan mereka masih tertinggal 5 poin. Memang, di bola basket apa pun bisa terjadi dalam hitungan detik, namun saat itu para pemain Iran sesungguhnya sedang di atas angin. Mereka sedang asyik-asyiknya mendulang poin, apakah dari free throw, lemparan biasa, atau lemparan tiga angka.

Ketika kedudukan 75-70 untuk Iran, tiba-tiba dua pemain Korea tampil bak orang kesetanan karena diberi semangat oleh penonton yang memenuhi tribun. Yang Dong-geun dan Kim Jong-kyu masing-masing mempersembahkan tiga angka lewat dua cara berbeda, yang satu lewat tembakan tiga angka dan yang lain satu lemparan bebas dan dua angka dari dunk. Sontak penonton bersorak karena skor berbalik menjadi 76-75 buat Korea.

Setelah itu Korea menambah dua angka dari lemparan bebas Moon Tae-jong, sebelum akhirnya mempertahankan poin ketat hingga berakhir dengan skor 79-77. Final yang dipimpin wasit asal Indonesia, Harja Jaladri, itu berlangsung menarik yang berakhir manis buat si jago kandang.

Ini adalah emas keempat Korea di bola basket putra AG dan mereka menyandingkannya dengan emas putri. Tiongkok masih menjadi negeri dominan di cabang ini dengan koleksi total tujuh emas putra dan lima emas putri.