Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Swiss vs Inggris, Momentum Kebangkitan Wilshere

By Indra Citra Sena - Senin, 8 September 2014 | 22:10 WIB
Jack Wilshere, punya kesan bagus melawan Swiss. (Laurence Griffiths/Getty Images)

Laga kualifikasi Piala Eropa 2016 kontra Swiss memberikan kesan tersendiri bagi gelandang tim nasional Inggris, Jack Wilshere. Tiga tahun lalu, tepatnya 4 Juni 2011 saat The Three Lions menghadapi Swiss di kualifikasi Piala Eropa 2012, dia melakoni salah satu pertandingan terbaik bareng negaranya.

Waktu itu, Wilshere yang baru berusia 19 tahun bermain penuh selama 90 menit. Pemain Arsenal itu mampu memperlihatkan potensi menjadi pemain hebat di masa depan. Inggris yang sempat tertinggal dua gol mampu menyamakan kedudukan berkat permainan ciamik Wilshere.

Tak pelak, wajah Wilshere mendominasi halaman muka sejumlah surat kabar Inggris. Dia disebut-sebut sebagai penerima tongkat estafet Paul Scholes di lini sentral Inggris. Tapi apa yang terjadi selanjutnya?

Wilshere mendapat cedera parah kala memperkuat Arsenal, yang mengharuskannya absen membela panji timnas selama 16 bulan! Dia baru kembali bermain pada 6 Februari 2013 ketika Inggris mengalahkan Brasil 2-1 di Wembley. Namun, performanya kerap naik-turun.

Melawan Swiss, Wilshere tentu berharap bisa menjadikannya sebagai momentum peningkatan kualitas permainan. Terlebih, dia memiliki ambisi mengantarkan negaranya berprestasi Piala Eropa 2016 guna mengobati kegagalan di Piala Dunia 2014 lalu.

“Kami pernah ditahan imbang oleh Swiss tiga tahun lalu. Tapi kini keadaan jauh berbeda. Kami sudah berkembang,” kata Wilshere seperti dilansir situs resmi FA.