Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Andrie Ekayana sempat berpikir pensiun dari bola basket dan menggeluti bisnis bersama kakaknya, tetapi hal tersebut dia urungkan setelah datang tawaran dari manajemen Hangtuah. "Tawarannya cukup menarik karena saya boleh mencoba selama setahun, jika berniat pensiun musim depan langsung bisa berhenti," kaya Yayan, sapaannya, tentang kontrak dua tahun dengan Hangtuah.
Semula Yayan juga diincar oleh klub tempat dia mengawali bermain bola basket, Bima Sakti Malang. "Namun, Bima Sakti bukan klub besar, saya kasihan pada klub tersebut jika harus mengganti transfer sebesar Rp. 150 juta karena saya masuk pada peringkat ketiga roster CLS musim lalu," cerita Yayan.
Yayan meninggalkan istri dan dua anaknya di Malang. Anak-anak Yayan berusia lima tahun dan empat bulan. "Saya setiap pekan akan pulang ke Malang kalau tak ada kegiatan gim Laskar Dreya dan Hangtuah," tutur Yayan. "Ferri Jufry bilang saya dibutuhkan karen tim membutuhkan pemain senior setelah Ary Sapto cedera," tambahnya.
Ferri Jufry adalah manajer tim Hangtuah Sumsel dan Wakil Presiden dalam tim Laskar Dreya, nama tim Hangtuah saat berlaga di ajang ASEAN Basketball League.