Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Saat kompetisi Divisi Utama belum dimulai, aksi suporter Yogyakarta sudah dinanti. PSS Sleman memiliki dua kelompok suporter, Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS), yang atraktif dalam memberikan dukungan kepada tim kesayangan. Koreografi BCS selalu mengundang tepuk tangan penonton di pertandingan.
Berada pada tribun selatan di belakang gawang, atraksi BCS memang menarik dan atraktif. Tak heran BCS masuk nominasi suporter terbaik dalam jajak pendapat situs suporter internasional.
“Bila BCS meraih prestasi dengan masuk nominasi, itu memberi motivasi kami untuk melakukan lebih baik lagi. Kami berharap hal ini juga menular pada tim dengan meraih prestasi,” kata Trimurti Wahyu Wibowo, sesepuh BCS.
Musim ini, PSS kembali bertemu PSIM karena dua klub DIY ini sama-sama berada Grup 5 kompetisi Divisi Utama. Untuk pertama kali kedua tim bertemu setelah berpisah pada 2010.
Pertemuan kedua tim ini pernah diwarnai bentrok suporter di Mandala Krida. Tak heran bila PSIM dan PSS kemudian dipisahkan di grup berbeda. Apalagi, kedua klub memiliki empat kelompok suporter. Dari PSIM ada Brajamusti dan The Maident. Kini, derbi akan kembali digelar.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Gonang Susatyo
BOLA UNTUK INDONESIA - #Bangga Sepak Bola Kita
Seri Tulisan BOLA UNTUK INDONESIA - #Bangga Sepak Bola Kita
Klub Bola di Yogya(1): Beda Hasrat PSIM dan PSS
Klub Bola di Yogya(2): Sulit Sartono Menjabat Rangkap
Klub Bola di Yogya(3): Kondisi Finansial Minimalis
Klub Bola di Yogya(4): Sponsor Masih Pontang-panting
Klub Bola di Yogya(5): Tanding Kandang Masih Kurang
Klub Bola di Yogya(6): Suporter Kembali Bertemu Sejak 2010
Klub Bola di Yogya(7): Laga Biasa, Bukan Derbi
Klub Bola di Yogya(8): PSIM 10 Tahun, PSS Tahun Lalu
Klub Bola di Yogya(9): Gagal Promosi Kasta Tertinggi