Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Revolusi di tubuh Chelsea sejak Jose Mourinho kembali ke Stamford Bridge setahun lalu butuh biaya yang tak sedikit. Akan tetapi, strategi transfer The Blues membuat neraca keuangan mereka masih relatif seimbang.
Musim ini mereka membelanjakan 93 juta pound (setara 1,8 triliun rupiah), tapi juga sukses mendapat pemasukan 85 juta pound hasil menjual pemain. Chelsea sangat aman dari perspektif Financial Fair Play (FFP) yang diusung UEFA.
Salah satu strategi terbaik The Blues ialah merekrut pemain muda, dipinjamkan ke klub lain supaya matang, Chelsea menerima onkos biaya peminjaman, atau pada akhirnya melego pemain bersangkutan.
Strategi ini kembali dijalankan Chelsea. Usai bursa transfer musim panas EPL ditutup, The Blues diketahui sudah melepas total 26 pemain dengan status pinjaman ke delapan negara dan 20 klub berbeda.
Total harga beli 26 nama ini sendiri hampir 100 juta pound! Angka ini meroket karena ada nama Fernando Torres (dipinjamkan ke AC Milan), yang dibeli 50 juta pound, dari Liverpool.
Torres memang pengecualian. Personel lain yang dipinjamkan The Blues relatif pemain muda. Sebagian sudah punya reputasi, seperti Marco van Ginkel (Milan), Marko Marin (Fiorentina), atau Lucas Piazon (Frankfurt).
Pada musim depan mereka kembali dengan status sebagai pemain yang lebih bagus untuk bersaing di tim utama atau menarik klub lain untuk merekrutnya dengan harga mahal.
Chelsea hanya salah satu contoh ekstrem. Tim lain seperti Man-chester City juga sama. Mereka punya lebih dari 10 pemain muda yang dipinjamkan, kendati reputasi mereka tidak sebagus pemain muda milik Chelsea.