Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
14, Fachri Husaini, menegaskan tidak memberikan target juara di Jepang karena untuk pemain kisaran usia 14 tahun yang dikejar adalah bermain sepak bola yang benar.
“Jika bisa menjadi juara, hal itu merupakan bonus dari usaha anak-anak,” ujarnya.
Hari yang tersisa sebelum keberangkatan ke Jepang, Senin (31/3), digunakan Fachri untuk terus mematangkan skema penyerangan. Namun, ia juga tidak melupakan sisi nonteknis selama pemusatan latihan di Jakarta. Salah satu hal yang menjadi perhatian tim pelatih adalah santapan pemain.
Hal itu dianggap penting karena dengan skuat terbatas, hanya 16 pemain, Fachri wajib menjaga kesehatan termasuk melalui asupan makanan yang dikonsumsi pemain. Meski tidak meminta menu khusus kepada pihak pengelola penginapan, Fachri tegas terhadap beberapa hal.
“Mereka harus sarapan, tidak boleh tidak. Hanya, kendala di usia seperti mereka adalah susah untuk mengajarkan agar banyak makan sayuran,” ujar pelatih asal Aceh Utara itu.
Dalam keseharian selama pelatnas, dokter tim juga mengawasi jajanan yang dikonsumsi Aria Bima Bagaskara cs. “Jangan sampai mereka hanya makan berdasarkan rasa, tetapi tidak ada manfaatnya bagi kesehatan,” kata Fachri.
Tim Garuda Cilik masih akan berlatih sebanyak tiga kali lagi, sesi pagi dan sore pada Sabtu (29/3), dan sesi pagi pada Minggu (30/3). Uji coba kedua yang semula dijadwalkan dimainkan pada Minggu, dibatalkan.
“Kami menjaga kondisi fisik pemain. Selama enam hari pelatnas, fisik anak-anak perkembangannya cukup bagus, tetapi saya tak ingin terlalu memaksa mereka,” kata Fachri.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Aning Jati