Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Napoli, Rafael Benitez, pernah mengatakan bahwa Juventus menjadi favorit juara berkat pendapatan mereka yang lebih besar daripada Napoli. Mendengar pernyataan tersebut, Antonio Conte meminta pelatih asal Spanyol itu untuk mengambil kalkulator dan mulai menghitung.
Usai kekalahan 3-0 Napoli dari Juventus pada pertemuan pertama di musim 2013/14, Benitez berusaha mencari alasan. Pendapatan I Bianconeri menjadi kambing hitam. Menurutnya, Si Nyonya Tua bisa unggul dari rival-rivalnya karena memiliki kelebihan dalam hal finansial.
Masalah ini kembali diungkit oleh awak media dalam konferensi pers paska pertandingan Napoli melawan Juventus di Stadion San Paolo pada pekan ke-31 yang dimenangkan tuan rumah 2-0, Minggu (30/1).
Mendapat pertanyaan demikian dari wartawan, Conte menjawab dengan nada menyindir Benitez. Ia meminta Benitez untuk mulai menghitung berapa pengeluaran yang dihabiskan Napoli pada musim panas.
"Isu pendapatan hanya salah satu opini. Anda bisa menerima pendapatan 500 juta euro, tapi itu tergantung pada seberapa banyak Anda berinvestasi dalam skuat. Uang yang dibelanjakan Napoli dalam satu tahun lebih banyak daripada yang dikeluarkan Juventus dalam tiga musim," ujar Conte dikutip dari football-italia.net.
"Musim panas ini kami mengeluarkan biaya 25 juta euro, tapi pengeluaran itu bisa ditutupi oleh penjualan Emanuele Giaccherini," tutur Conte.
"Saya berharap Benitez berhenti mengatakan Juventus menjadi favorit karena memiliki banyak uang atau setidaknya dia mulai menghitung. Sangat penting untuk mengatakan kebenaran dan bukan hanya menyebarkan cerita-cerita yang tidak memiliki dasar kuat," ungkap Conte.
Conte kemudian menyindir Benitez dengan mengungkapkan bahwa Napoli membelanjakan 100 juta euro pada musim panas hanya untuk berada di peringkat ketiga Serie A, tersingkir di babak grup Liga Champion, dan 16 besar Liga Europa.
"Juventus menghabiskan 25 juta euro pada bursa transfer musim panas ini, sedangkan Napoli menghabiskan 100 juta euro hanya untuk tersingkir di babak grup Liga Champion dan 16 besar Liga Europa," kata Conte.