Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
an.
Banyak sekali kegiatan bulu tangkis digelar. Mulai dari simulasi Piala Thomas-Uber, Piala Sudirman, hingga kejuaraan internasional Batam Masters. Turnamen paling bergengsi, Indonesia Terbuka, juga pernah mampir digelar di Batam pada 2003.
Untuk mendukung gairah tersebut, banyak lapangan dibangun di berbagai tempat. Pengusaha properti sekaligus Ketua Pengprov PBSI Kepulauan Riau, Cahya, terus mendirikan gedung bulu tangkis di setiap kompleks perumahan yang dia bangun.
Tidak terhitung lagi jumlah lapangan indoor yang dibangun Cahya di Batam. Mulai di kawasan Batu Aji, di mana dibangun 11 lapangan, Tiban (10), Orchid (15), Batu Batam (7), Jodoh (9), Plamo (8), Banda Baru (8), hingga Bandara (10).
Penggemar bulu tangkis ini juga membangun GOR Persatuan Bulu Tangkis Batam (PBB) dengan 8 lapangan. Untuk mendukung penyelenggaraan Indonesia Terbuka 2003, bahkan dibangun pula GOR Tumenggung Abdul Jamal di Muka Kuning, yang berkapasitas 5.000 penonton.
Hanya, setelah itu gairah bulu tangkis di Batam sempat surut. Kini ajang Djarum Sirkuit Nasional Li-Ning Kepri Terbuka 2014, yang berlangsung di GOR Banda Baru, diharapkan bisa menghidupkan kembali gairah perbulutangkisan di Batam seperti dulu lagi.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Broto Happy W.