Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ditahan Yaman, Bukti ISL Belum Berkualitas Asia?

By Riemantono Harsojo - Selasa, 9 September 2014 | 22:10 WIB
Bek Persija, Fabiano Beltrame, berebut bola dengan penyerang Pelita Bandung Raya, Bambang Pamungkas, dalam laga ISL di Senayan pada Agustus 2014. (Fernando Randy-BOLANEWS)

Timnas Indonesia yang mayoritas pemainnya tampil di Indonesia Super League (ISL) dibuat kerepotan oleh Yaman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa 9 September. Menyimak ucapan pelatih Alfred Riedl seusai laga, kualitas ISL menjadi pertanyaan.

Riedl memang tidak menyebut kualitas ISL tidak bagus. Namun, ucapannya setelah laga melawan Yaman yang berakhir imbang 0-0 itu bisa menjadi sinyal bahwa gaya permainan tim-tim di ISL masih sulit untuk bisa bersaing dengan tim-tim Asia.


Berikut simak komentar Riedl seusai laga tentang kondisi para pemain timnas, seperti yang dilaporkan oleh Kontributor BOLA, Gonang Susatyo.


“Beberapa di antara mereka (pemain timnas) ada yang bagus tapi yang lain ada yang kurang. Di sisi lain, lawan lebih bagus, lebih cepat sehingga selangkah lebih dekat dengan bola. Mereka juga tidak memberi kesempatan kepada pemain kami untuk berlama-lama menguasai bola. Hal ini menjadi pengalaman baru karena para pemain tak pernah mendapatkan tekanan seperti ini di liga,” ujar Alfred.


Dalam pertandingan melawan Yaman, para pemain timnas memang kerepotan mengembangkan permainan. Bola begitu mudah hilang. Akibatnya timnas sulit melakukan serangan. Bahkan, Garuda baru memainkan bola di kotak penalti lawan pada menit ke-20, dengan tembakan pertama dilakukan pada menit ke-24.


Seperti dikatakan Riedl, semua itu terjadi karena para pemain Yaman begitu intens melakukan tekanan begitu para pemain timnas menguasai bola. Hal demikian tak pernah dialami para pemain timnas kala bermain di laga-laga ISL.

Sebuah fakta pahit secara permainan timnas kalah kelas dari Yaman. Yaman bukan tim elite di Asia. Dalam rangking FIFA edisi Agustus 2014, Yaman hanya di peringkat 184 (ke-40 di Asia), sementara Indonesia ke-153 (28 Asia).


Meski demikian, kesuksesan Persipura mencapai semifinal Piala AFC 2014 juga membuktikan bahwa kualitas tim juara ISL bisa bersaing di level Asia. Dalam laga melawan Yaman, timnas tanpa para pemain asal Persipura.