Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setiap pesepak bola punya kisah sebelum menggapai status sebagai bintang si kulit bundar. Tak terkecuali pemain teranyar Manchester United, Angel Di Maria.
Di Maria mengawali karier sepak bola di usia yang sangat muda: empat tahun. Sang ibu memasukkannya ke klub di dekat rumah, Torito, karena Di Maria kecil terlalu aktif bergerak dan senang menghancurkan barang-barang di rumah.
Pada usia tujuh tahun, bakat Angel tercium Rosario Central. Mereka merekrutnya dengan "bayaran" 30-35 bola.
Demi mendukung karier sang anak, Miguel dan Diana kerap menyisihkan uang demi membeli sepatu Angel. Akibatnya, kedua saudarinya jarang mendapat barang-barang baru dari orang tua mereka.
Karena sangat dekat dengan keluarga, Di Maria sempat berat menerima tawaran klub Portugal, Benfica, pada 2007. Ayahnya berperan besar dalam hal ini.
"Saya tumbuh dengan belajar banyak hal dari Ayah, setiap pengorbanan yang dia berikan demi keluarganya. Beliau selalu memberikan saya nasihat. Saya ingat ketika Benfica ingin membeli saya, Ayah berkata: Nak, kesempatan ini hanya datang sekali seumur hidup. Kamu harus menerimanya dan melangkah maju," paparnya.
Setelah resmi dipinang Benfica, hal pertama yang dilakukan Di Maria adalah meminta orang tuanya berhenti bekerja. Miguel bekerja di pertambangan selama 16 tahun.
"Sekarang, saya sudah membelikan ibu rumah dan banyak hal untuk para saudari. Saya menikmati memberikan segala hal untuk mereka karena mereka telah menyerahkan segalanya demi karier saya," ucap Di Maria.
Dukungan besar dari keluarga tetap dirasakan lelaki berumur 26 tahun itu, kendati sudah menjadi bintang lapangan dan menikah. Sang ibu selalu meneleponnya sebelum Di Maria bertanding.
"Ibu rajin mengirim pesan singkat: Nak, makan yang benar, hati-hati saat mengemudi. Hal-hal sederhana seperti itu," kata Di Maria.