Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
tim di Grup 6 maupun grup lainnya.
Tampaknya analisa para pengelola klub terbukti. Tim asuhan Iwan Setiawan ini sangat digjaya di Grup 6. Mahkota juara grup sebagai penasbihannya. Menapak babak enambelas besar yang bakal diputar 2 September nanti, kubu Borneo FC malah mengaku banyak kekurangan yang harus dibenahi.
Padahal di tim ini ada sosok seperti Danilo Fernando, Fernando Soler, Usep Munandar, Rahmat Latif, Ferry Aman Saragih, hingga duet kiper pengalaman Juni Irawan dan Bayu Cahyo. Namun, pemilik Borneo FC, Nabil Husen tetap tak mau jumawa.
“Saya tak mau terlena dengan sanjungan teman-teman. Kami tak mau jadi macan kertas. Karena saya sendiri melihat tim ini masih ada kekurangan. Sebagai pemilik klub, wajar bila saya inginkan yang terbaik atas prestasi Borneo FC. Makanya, sebelum terjun di babak lanjutan, saya ingin tim pelatih membenahi kelemahan itu. Karena calon lawan kami pasti lebih tangguh dibanding penyisihan grup lalu,” tutur Nabil Husen.
Di babak enambelas besar, Borneo FC akan berjibaku melawan Persinga Ngawi (runner-up Grup 5), Persebo Bondowoso (runner-up Grup 7), dan Persewon Wondama (juara Grup 8). Jika melihat peta kekuatan grup ini, tampaknya Persewon yang punya kekuatan besar. Persinga hanya tim semenjana sebagai debutan Divisi Utama. Sementara Persebo yang bermarkas di Stadion Semeru Lumajang tak memiliki basis suporter kuat.
“Kami tak boleh jumawa. Babak berikut belum dimulai, kami sedang mengukur kekuatan sendiri dan calon lawan. Berbahaya kalau kami meremehkan tim lain. Lebih baik kami membenahi internal teknis Borneo FC untuk menapak putaran delapan besar. Karena target kami promosi ke LSI tahun depan,” kata Nabil Husen.