Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Komitmen Dejan-Giman Menjaga Fair Play

By Eko Widodo - Jumat, 5 September 2014 | 09:11 WIB
Ilustrasi Pelita Bandung Raya,inginkan fair play. (Suci Rahayu)

Pertemuan tim Pelita Bandung Raya (PBR) kontra tim tuan rumah Persita di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jumat (5/9), menjadi laga penentuan tim asuhan Dejan Antonic untuk lolos ke babak 8 besar kompetisi LSI 2014.

Persija berharap-harap cemas menanti hasil akhir laga ini. Jika PBR mampu dikalahkan atau ditahan imbang oleh Persita, Tim Macan Kemayoran akan lolos ke babak 8 besar bila menang atas Barito Putera. Sebaliknya, jika PBR menang, harapan Persija pupus meski tim asuhan Benny Dollo itu meraih kemenangan.

Isu-isu tak sedap soal bakal mencuatnya faktor “X” di luar urusan teknis merebak menjelang hari pertandingan. Keseriusan Persita, yang sudah pasti terdegradasi, dalam menjalani pertandingan melawan PBR menjadi pertanyaan.
Apalagi, pemain Persita kini tengah galau karena pembayaran gajinya selama tiga bulan terakhir tersendat.

Pelatih PBR, Dejan Antonic, mengaku tak ingin ambil pusing dengan tudingan miring yang meng­arah ke timnya.

“Kami tetap membawa semangat bermain jujur dan bersih. Kalau memang ada faktor nonteknis, hal itu bukan dari kami. Kami ingin jujur dalam sepak bola Indonesia. Saya tidak akan bertemu dengan Persita sebelum pertandingan, lagi pula buat apa?” ujar Dejan.

Pelatih asal Serbia ini berharap laga pamungkas pasukannya menuju 8 besar bisa berakhir sportif dan normal, aman tanpa ada upaya kotor dari pihak mana pun.