Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
60. Bermain penuh selama 36 menit 20 detik, Henny menjadi motor utama bagi Fever dan tampil lengkap dengan catatan 24 rebound, 8 poin, dan 4 assist.
Henny justru kaget dengan pencapaiannya itu. ”Masak, sih? Jujur saya tidak tahu kalau hari ini bisa mencetak rebound sebanyak itu. Saya hanya fokus menjalankan tugas di lapangan,” tutur alumnus DBL All-Star 2010 ini saat ditemui usai pertandingan.
Keberhasilan tersebut, lanjut Henny, terjadi karena dalam game ini dia mendapat instruksi dari pelatih untuk lebih agresif melakukan rebound, terutama saat offensive. ”Selebihnya, mungkin karena lagi beruntung saja. Soalnya, bola lebih banyak mendatangi saya,” sambung alumnus SMA Frateran yang pernah dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) pada gelaran Developmental Basketball League (DBL) East Java Series 2010 itu.
Musim ini adalah momentum yang tepat bagi pemain bertinggi 165 cm ini untuk unjuk gigi. Dia memiliki kesempatan untuk menjadi starter dan bermain dengan minute play lebih banyak. Pasalnya, Fever belum bisa memakai tenaga tiga pemain inti musim lalu yang menerima skorsing setahun dari PP Perbasi. Mereka adalah Gabriel Sophia (center), Mega Nanda Perdana Putri (power forward), serta Yunita Sugianto (guard). Ketiga pemain itu diskorsing PP Perbasi lantaran tidak memenuhi panggilan membela Timnas basket putri SEA Games 2013 di Myanmar.
”Sebagai imbas dari kondisi itu, saya yang biasanya bermain di posisi ketiga (small forward), sekarang lebih sering digeser ke posisi empat (power forward),” tandas Henny.
Sumber: Rilis NBL Indonesia