Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persib Ke Brunei Dengan Prihatin (2)

By Caesar Sardi - Selasa, 11 Maret 2014 | 20:00 WIB
Meski dalam gambar terlihat Ajat Sudrajat (depan) berhasil membuat John Lesnusa terduduk, tetapi secara keseluruhan Ajat gagal mengangkat timnya. (Dok. Mingguan BOLA)

Hanya terpaut seminggu menjelang keberangkatannya ke Brunei Darussalam, Persib Bandung yang mewakili Indonesia dalam Pesta Sukan II, masih tetap memprihatinkan. Beberapa bekas pemain nasional yang kebetulan berasal dari Persib, mengutarakan pendapatnya itu pada BOLA, Sabtu dan Minggu lalu di Bandung.

Bagi Encas Tonif, selama dalam persiapan dan uji coba, Persib belum sekali pun mendapat lawan yang benar-benar dapat menguji kemampuannya. "Segitu saja saya melihat Persib kedodoran, apalagi kalau sempat bermain dengan tim yang baik. Saya sendiri menyayangkan kenapa Persib gagal beruji coba dengan Tiga Berlian. Padahal dengan juara Galatama itu, Persib pasti akan banyak memetik pengalaman berharga menjelang keberangkatannya. Soalnya Persib yang turun di Brunei itu kan bukan hanya milik Jawa Barat, tetapi akan menjadi wakil kita semua, bangsa Indonesia."

Hal senada juga diungkapkan Risnandar. bekas gelandang Persib seangkatan Harry Muryanto. "Secara tim, saya tidak melihat adanya kekompakan. Tidak ada speed dan tidak ada akurasi. Kerjasama tim juga tidak ada. Jadi sulit untuk saya menilainya," tutur bekas pemain nasional ini.

Di samping itu, Risnandar juga menilai Persib sangat tumpul. "Semua ini saya lihat lantaran tidak adanya kepercayaan diri para pemain. Ya, kalau sudah begitu, mau bagaimana lagi?" tukas Risnandar setengah bertanya.

Sulit

Bagi Nandar Iskandar, pelatih yang sudah menggarap Persib sejak tahun 1984, pasukannya memang sedang dalam kondisi menurun. "Saya kira semua ini karena para pemain sudah berada dalam titik maksimal, sehingga sulit untuk ditingkatkan lagi. Bahkan untuk menyamai prestasi mereka di final PSSI yang lalu pun sulit," katanya.

Selanjutnya Nandar mengatakan, sejak Persib menjadi juara. kesinambungan pembinaan terputus. "Semua baru dilakukan secara sungguh-sungguh setelah lebaran ini. Seharusnya kan terus berlangsung, apalagi tugas di Brunei itu bukan tugas yang enteng," lanjut bekas pemain Persib di tahun 1970-an.

Namun sebagai pelatih yang bertanggung jawab terhadap tim, Nandar menegaskan pihaknya akan berusaha tampil semaksimal mungkin agar tidak mengecewakan semua pihak. "Keyakinan itu rasanya ada," katanya lagi.

bersambung

(Penulis: Mahfudin Nigara, Agus Arjito, Mingguan BOLA Edisi No. 124, 11 Juli 1986)