Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Piala Super Eropa 2014 bakal digelar dalam hitungan jam. Ajan ini pertama kali digelar pada 1972. Siapa pencetusnya? Dialah Anton Witkamp, eks jurnalis koran populer Belanda, De Telegraaf.
Pada periode akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an, totaal voetbal menyihir sepak bola dunia. Pionirnya Ajax Amsterdam dan pelatih mereka, Rinus Michels. Patokan paling sahih tentu saja keberhasilan Ajax mendominasi Piala Champion atau yang kini disebut Liga Champion (LC).
Status LC ialah kompetisi antarklub yang paling bergengsi di Benua Biru. Liga Europa (LE), Piala Winners, atau kompetisi lain rasanya selalu dilabeli ajang kasta kedua dan sulit menyaingi gengsi serta prestise LC.
Kesuksesan klub Belanda tercermin kala mereka begitu dominan di LC, mengirimkan wakilnya sebagai juara dalam empat edisi secara berturutan. Feyenoord juara edisi 1969/70. Ajax Amsterdam juara di tiga musim selanjutnya.
Atas fakta inilah muncul ide mencari pembuktian apakah Ajax pantas menyandang status tim terbaik di Benua Biru. Ide itu dicetuskan Witkamp pada 1971.
Witkamp mencari ide agar dominasi Ajax benar teruji dan memunculkan penantang buat supremasi milik Johan Cruyff cs. Penantang terbaik? Opsinya ialah juara Piala Winners.
“Siapa tim terkuat di Benua Biru dan yang paling pantas untuk menyandang status klub terbaik? Secara prinsip mungkin benar mereka yang menjuarai LC. Tapi, sepak bola bukanlah ilmu pasti, jadi kenapa tidak mempertemukan kampiun LC melawan juara Piala Winners?” kata Witkamp seperti dikutip di situs resmi UEFA.
“Bukan soal uang, namun mereka mengejar status untuk layak disebut yang paling hebat. Saat itu bersamaan dengan era total football, era dominasi dari Feyenoord dan Ajax. Tantangan tadi diterima secara baik oleh Jaap van Praag (eks presiden Ajax),” tutur pria yang tutup usia pada 24 September 2011 (81 tahun) itu.