Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gurat kekecewaan terlihat di wajah Irfan Bachdim saat ditemui Harian BOLA setelah pertandingan. Namun, eks pemain Persema itu tetap mencoba menampilkan harapan.
Irfan mengaku timnya masih memiliki banyak kelemahan. Secara defensif, gol-gol dari situasi bola mati adalah salah satu pekerjaan besar lini belakang Ventforet.
Secara ofensif, ketiadaan gol terlihat jelas. Kendati menguasai permainan, terutama paruh pertama, dan membuat sejumlah peluang, tak ada gol yang datang.
Irfan pun menyatakan dirinya mungkin bisa menambah ketajaman yang diperlukan Ventforet. “Kami memang membuat banyak serangan yang bagus, tapi pada akhirnya tidak cukup bagus. Tentu saja saya merasa bisa memberikan sesuatu yang menambah kekuatan tim. Saya mungkin dapat mempertajam lini depan dan menyumbangkan gol yang dibutuhkan tim,” kata Irfan, yang tak menutupi hasrat besar bermain sebagai penyerang ketimbang di posisi lain.
Bila sejalan dengan niat Manajer Ventforet, Hiroshi Jofuku menaikkan kemampuan para pelapis, status Irfan saat ini di mata sang pelatih, kans pemain berusia 25 tahun itu menembus tim pertama cukup besar. Para penggemarnya akan berharap debut pemain Indonesia pertama di J-League itu akan segera terwujud.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Christian Gunawan dari Jepang