Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
media di Benua Biru masih menggunakan istilah “lima liga besar Eropa” untuk menyebut La Liga, Premier League, Bundesliga, Serie A, dan Ligue 1. Namun, sebenarnya frase tersebut tak lagi relevan dipakai jika koefisien UEFA yang jadi acuan.
Prancis kini telah tercecer dari lima besar tabel koefisien UEFA. Titik nadir persepakbolaan Negeri Mode terjadi pada musim lalu. Salah satu jagoan Prancis di Liga Champion 2013/14, Marseille tak sanggup menuai sebiji poin pun di fase grup. Kehormatan Ligue 1 sedikit terselamatkan dengan keberhasilan PSG menapak ke perempat final.
Nasib lebih mengenaskan menimpa utusan Prancis di Liga Europa (LE) 2013/14. Saint-Etienne dan Nice sudah keburu masuk kotak di babak play-off. Bordeaux yang mendapatkan tiket otomatis ke fase grup LE tampil berantakan. Mereka finis sebagai juru kunci grup F lantaran kalah lima kali dalam enam laga.
Hanya Lyon yang berprestasi lumayan dengan melaju sampai ke perempat final. Kombinasi hasil-hasil yang didapatkan wakil Prancis tadi adalah yang terburuk sejak enam musim terakhir.
Prancis kini bertengger di tangga keenam tabel koefisien UEFA dengan poin kumulatif 43,250 atau hanya unggul tipis dari Rusia (42,248) di peringkat tujuh.